Pacu Ekonomi Keumatan, MUI dan Kimia Farma Teken MoU

Rabu, 28 November 2018 - 15:03 WIB
Pacu Ekonomi Keumatan, MUI dan Kimia Farma Teken MoU
Pacu Ekonomi Keumatan, MUI dan Kimia Farma Teken MoU
A A A
JAKARTA - Kualitas Sumber Daya Manusia terus ditingkatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), salah satunya lewat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2018). Dalam kerja sama ini, nantinya sejumlah pondok pesantren akan dibangun klinik kesehatan serta lahan pertanian untuk tanaman pengobatan.

“Pesantren itu sumber dayanya banyak dan punya potensi yang luar biasa. Pesantren itu mengarahkan santri santrinya apa aja jadi, bisa tinggal kita bagaimana mengkonversi itu,” kata Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Lukmanul Hakim, Rabu (28/11/2018).

Lukman yang mewakili Ketua umum MUI, KH Ma’ruf Amin menyakini, sumber daya manusia di Pondok Pesantren bisa dikembangkan untuk menggerakan ekonomi keumatan. Dalam kesempatan itu, Ia menerangkan nantinya 30 pesantren di Pulau Jawa akan melakukan kerjasama dengan PT Kimia Farma untuk membangun klinik di Pondok Pesantren.

Kemitraan itu, kata Lukman, sebagai wujud pemikiran Arus Baru Ekonomi Indonesia yang diusung Ma’ruf Amin. “Dengan kerja sama ini pesantren pesantren jadi motor penggerak ekonomi Indonesai. Kerjasama bidang kesehatan, dari mulai klinik obat nanti kan ada pembinaan dari Kimia Farma,” jelasnya

Sementara itu, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Honesti Basyir mengatakan, banyak potensi dalam pondok pesantren yang bisa dikembangkan. Dengan kerjasama di bidang layananan kesehatan, diyakini bisa mendorong konsep ekonomi keumatan. “Makanya kami nanti akan membangun klinik kesehatan di sana. Ini juga akan membantu tugas pemerintah nanti dalam jaminan kesehatan nasional,” ujarnya

Selain itu untuk mengembangkan potensi disana, pihaknya akan mengadakan pelatihan teknologi kesehatan dan pembinaan pada klinik yang dibangun. “Kami berharap dengan kerjasama ini juga bisa meningkatkan fungsi pesantren. Sehingga tidak hanya sekedar mencetak santri, tapi juga punya tanggung jawab sosial secara ekonomi kepada masyarakat sekitarnya,” tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5371 seconds (0.1#10.140)