Bayer AG Berencana PHK 12.000 Pekerja dan Jual Beberapa Brand

Jum'at, 30 November 2018 - 20:08 WIB
Bayer AG Berencana PHK...
Bayer AG Berencana PHK 12.000 Pekerja dan Jual Beberapa Brand
A A A
LEVERKUSEN - Perusahaan raksasa kimia dan farmasi asal Jerman yakni Bayer AG berencana untuk menjual beberapa brand miliknya yakni merek perawatan kaki, Dr Scholl serta produk tabir surya bernama Coppertone dalam upaya memangkas pengeluaran. Efisien yang dilakukan perusahaan mencakup pengurangan karyawan mencapai 12.000 pekerja yang diprediksi bakal terkena PHK.

Seperti dilansir BBC, pengurangan pegawai bakal menerpa satu dari sepuluh pekerja Bayer di seluruh dunia, dengan jumlah signifikan berada di Jerman. Bayer juga berencana menjual divisi kesehatan hewan yang diyakini bernilai hingga 7 miliar euro atau setara 6,2 miliar poundsterling. Sementara itu saham perusahaan yang bermarkas di Leverkusen itu telah jatuh lebih dari sepertiga sepanjang tahun ini.

Investor takut konsekuensi dari sekitar 9.000 tuntutan hukum yang diajukan atas dugaan efek karsinogenik dari produk pembasmi hama yang dikeluarkan Monsanto. Terpantau saham Bayer turun tajam pada bulan Agustus, lalu setelah putusan pengadilan AS menyatakan Monsanto telah lalai tidak memberi peringatan seperlunya mengenai bahaya bahan pembasmi hama Glyphosat yang bisa mengakibatkan kanker.

Sementara itu perusahaan mengakuisisi Dr Scholl dan Coppertone empat tahun lalu, ketika membeli divisi perawatan konsumen Merck senilai USD14 miliar. Kemudian unit tersebut bergulat dengan penurunan pendapatan karena konsumen AS mulai beralih ke toko online dan merek yang lebih murah. Bayer juga akan mencari pembeli untuk 60% sahamnya di penyedia layanan lokasi produksi kimia Jerman, Currenta.

Penggabungan dengan Monsanto pada tahun 2016 senilai USD66 miliar menciptakan perusahaan benih dan pestisida terbesar di dunia. Keputusan untuk menjual bisnis kesehatan hewan, menjadi sinyal berarti Bayer sekarang akan fokus pada farmasi, kesehatan konsumen, dan tanaman. Lebih dari 4.000 pekerjaan di divisi ilmu tanaman gabungan akan dimulai pada akhir tahun 2021.

Kepala eksekutif Bayer Werner Baumann mengatakan, perubahan ini diperlukan untuk meletakkan dasar bagi Bayer dalam upaya meningkatkan kinerja dan kelincahannya. Sedangkan pengurangan tenaga kerja diyakini bakal menghemat biaya lebih dari 4 miliar euro
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1086 seconds (0.1#10.140)