Gubernur BI Pede Inflasi 0,27% Jadi Sentimen Positif ke Pasar
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, pencapaian inflasi periode November 2018 yang sebesar 0,27% patut disyukuri. Pasalnya hal ini terang dia menunjukkan fundamental ekonomi yang kuat ketika inflasi masih terjaga dalam target inflasi 2018 yang mencapai 3,5%.
"Kita bersyukur ekonomi kita cukup baik dan prospeknya membaik bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat inflasi yang rendah dan kredit yang baik," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Menurut Perry, Ia menyakini dengan inflasi yang terjaga bakal memnerikan sentimen positif terhadap pelaku pasar. Sehingga, kebijakan ekonomi di 2018 akan ditutup dengan pencapaian yang sangat baik. "Ini membuktikan pasar modal yang maju dan rupiah menguat. Kita syukuri di tahun 2018, saya kira itu aja," tandasnya.
Sebagai informasi jika dilihat pergerakan dari bulan ke bulan, inflasi November 2018 agak lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,20%. Namun dibanding posisi November 2016 jauh lebih rendah karena pada periode tersebut inflasi sebsar 0,47%.
Dari 82 kota yang dipantau BPS, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke, Papua sebesar 2,05% dan terendah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kita bersyukur ekonomi kita cukup baik dan prospeknya membaik bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat inflasi yang rendah dan kredit yang baik," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Senin (3/12/2018).
Menurut Perry, Ia menyakini dengan inflasi yang terjaga bakal memnerikan sentimen positif terhadap pelaku pasar. Sehingga, kebijakan ekonomi di 2018 akan ditutup dengan pencapaian yang sangat baik. "Ini membuktikan pasar modal yang maju dan rupiah menguat. Kita syukuri di tahun 2018, saya kira itu aja," tandasnya.
Sebagai informasi jika dilihat pergerakan dari bulan ke bulan, inflasi November 2018 agak lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 0,20%. Namun dibanding posisi November 2016 jauh lebih rendah karena pada periode tersebut inflasi sebsar 0,47%.
Dari 82 kota yang dipantau BPS, 70 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke, Papua sebesar 2,05% dan terendah di Balikpapan, Kalimantan Timur.
(akr)