Gencatan Konflik Dagang Buat IHSG Terbang ke Level 6.118,32
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (3/12/2018) ditutup meroket 62,20 poin alias 1,03% ke level 6.118,32. Selaras dengan kenaikan mayoritas bursa saham Asia merespons dari gencatan konflik dagang Amerika Serikat-China.
Di awal perdagangan, IHSG dibuka bertambah 61,94 poin alias 1,02% ke level 6.118,64. Sepanjang Senin ini, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.
Seluruh indeks sektoral ditutup positif, dengan penguatan terbesar pada pertambangan +2,51%, properti +2,19% dan perkebunan +2,18%. Keuntungan terkecil pada industri dasar +0,27%.
Dari 577 saham yang diperdagangkan, 259 naik, 125 tetap dan 193 turun. Nilai transaksi saham Rp12,33 triliun dari 12,95 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing -Rp681,21 miliar, dimana aksi jual asing Rp5,25 triliun dan aksi beli asing Rp4,57 triliun.
Melansir CNBC, Senin (3/12), pasar saham Asia mengalami kenaikan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden RRC Xi Jinping menyetujui gencatan konflik dagang selama 90 hari. Hal ini membuat bursa China melambung, dengan Shanghai naik 2,57% ke level 2.654,80 dan Shenzhen bertambah 3,27% menjadi 1.381,55.
Selain meredanya konflik dagang, bursa China menguat ditambah naiknya Indeks Pembelian Manufaktur China (IPM Caixin) di bulan November yang naik menjadi 50,2 berbanding 50,1 pada Oktober lalu.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,55% menjadi 27.182,04. Kospi Korea Selatan naik 1,67% menjadi 2.131,93. Nikkei 225 Jepang tambah 1% menjadi 22.574,76 dan Topix menguat 1,3% ke level 1.689,05.
Di Australia, ASX 200 melompat 1,84% ke level 5.771,20, dengan semua indeks sektoral ditutup positif. Saham pertambangan menguat, dengan Rio Tinto naik 2,33%, Fortescue Metals Group melonjak 4,25% dan BHP Billiton naik 3,68%.
Di awal perdagangan, IHSG dibuka bertambah 61,94 poin alias 1,02% ke level 6.118,64. Sepanjang Senin ini, indeks diperdagangkan di area 6.101,74-6.157,30.
Seluruh indeks sektoral ditutup positif, dengan penguatan terbesar pada pertambangan +2,51%, properti +2,19% dan perkebunan +2,18%. Keuntungan terkecil pada industri dasar +0,27%.
Dari 577 saham yang diperdagangkan, 259 naik, 125 tetap dan 193 turun. Nilai transaksi saham Rp12,33 triliun dari 12,95 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing -Rp681,21 miliar, dimana aksi jual asing Rp5,25 triliun dan aksi beli asing Rp4,57 triliun.
Melansir CNBC, Senin (3/12), pasar saham Asia mengalami kenaikan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden RRC Xi Jinping menyetujui gencatan konflik dagang selama 90 hari. Hal ini membuat bursa China melambung, dengan Shanghai naik 2,57% ke level 2.654,80 dan Shenzhen bertambah 3,27% menjadi 1.381,55.
Selain meredanya konflik dagang, bursa China menguat ditambah naiknya Indeks Pembelian Manufaktur China (IPM Caixin) di bulan November yang naik menjadi 50,2 berbanding 50,1 pada Oktober lalu.
Adapun indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 2,55% menjadi 27.182,04. Kospi Korea Selatan naik 1,67% menjadi 2.131,93. Nikkei 225 Jepang tambah 1% menjadi 22.574,76 dan Topix menguat 1,3% ke level 1.689,05.
Di Australia, ASX 200 melompat 1,84% ke level 5.771,20, dengan semua indeks sektoral ditutup positif. Saham pertambangan menguat, dengan Rio Tinto naik 2,33%, Fortescue Metals Group melonjak 4,25% dan BHP Billiton naik 3,68%.
(ven)