Tajak Sumur NKT-01TW Pertamina EP Cepu Targetkan Gas 9 MMSCFD
Minggu, 09 Desember 2018 - 09:01 WIB
Tajak Sumur NKT-01TW Pertamina EP Cepu Targetkan Gas 9 MMSCFD
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina EP Asset 4 Cepu Field telah membor sumur eksploitasi yaitu Sumur North Kedungtuban (NKT-01 TW) yang berlokasi di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora. Sumur NKT-01TW ini memiliki potensi migas yang cukup besar dan untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
"Target dari pemboran ini adalah gas sebesar kurang lebih 9 MMSCFD dan apabila target tersebut berhasil didapatkan tentunya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitar dan tambahan PAD bagi Kabupaten Blora," terang Pjs Cepu Field Manager Alev Hildan dalam siaran pers, Minggu (9/12/2018).
Saat ini, produksi gas Cepu Field tercatat berada di angka 68 MMSCFD. Pemboran Sumur NKT-01 TW membutuhkan waku sekitar 69 hari dengan kedalaman akhir 2.909 meter menggunakan Rig PDSI #40.4/LDW2000-E.
Perwakilan SKK Migas Jabanusa Singgih P Perdana menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina khususnya di Pertamina EP Asset 4 atas capaiannya sebagai perusahaan migas dengan pemboran terbanyak di tahun 2018.
"Migas merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, jadi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan meningkatkan jumlah pengeboran," jelasnya.
"Target dari pemboran ini adalah gas sebesar kurang lebih 9 MMSCFD dan apabila target tersebut berhasil didapatkan tentunya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan masyarakat sekitar dan tambahan PAD bagi Kabupaten Blora," terang Pjs Cepu Field Manager Alev Hildan dalam siaran pers, Minggu (9/12/2018).
Saat ini, produksi gas Cepu Field tercatat berada di angka 68 MMSCFD. Pemboran Sumur NKT-01 TW membutuhkan waku sekitar 69 hari dengan kedalaman akhir 2.909 meter menggunakan Rig PDSI #40.4/LDW2000-E.
Perwakilan SKK Migas Jabanusa Singgih P Perdana menyampaikan apresiasinya kepada Pertamina khususnya di Pertamina EP Asset 4 atas capaiannya sebagai perusahaan migas dengan pemboran terbanyak di tahun 2018.
"Migas merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, jadi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi adalah dengan meningkatkan jumlah pengeboran," jelasnya.
(fjo)
