Rupiah Sesi Siang Ambruk Iringi Penurunan Tipis IHSG
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang, Senin (10/12/2018) ambruk untuk terus terperosok ke zona merah setelah sempat membaik dalam beberapa pekan terakhir. Kemerosotan rupiah mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang juga mengalami penurunan tipis.
Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I anjlok ke posisi Rp14.535/USD atau menyusut dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.475/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.465-Rp14.540/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.541/USD atau terkapar dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp14.480/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.497 hingga Rp14.541/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini berada di level Rp14.535/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan sebelumnya usai sempat membaik.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp14.517/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit membaik dari posisi sebelumnya Rp14.539/USD.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini sedikit menyusut menjadi 6.096,95 usai kehilangan 29,41 poin yang setara 0,48% ketika tadi pagi juga jatuh 16,930 poin atau 0,276% ke level 6.109,43 poin dari penutupan Jumat (7/12) di posisi 6.126,36.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,14 miliar dengan 5,01 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp290,80 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp872,27 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp581,46 miliar. Tercatat 141 saham naik, 253 turun dan 125 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) dan PT Jaya Bersama Indo (DUCK). Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) serta PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI).
Menurut Yahoo Finance, rupiah hingga perdagangan sesi I anjlok ke posisi Rp14.535/USD atau menyusut dari posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.475/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran level Rp14.465-Rp14.540/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada di level Rp14.541/USD atau terkapar dibandingkan penutupan akhir pekan kemarin di posisi Rp14.480/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp14.497 hingga Rp14.541/USD.
Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini berada di level Rp14.535/USD atau tidak lebih baik dibanding penutupan sebelumnya usai sempat membaik.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp14.517/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah sedikit membaik dari posisi sebelumnya Rp14.539/USD.
Di sisi lain IHSG pada perdagangan siang ini sedikit menyusut menjadi 6.096,95 usai kehilangan 29,41 poin yang setara 0,48% ketika tadi pagi juga jatuh 16,930 poin atau 0,276% ke level 6.109,43 poin dari penutupan Jumat (7/12) di posisi 6.126,36.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,14 miliar dengan 5,01 juta saham diperdagangkan pada sesi siang hari ini dan transaksi bersih asing minus Rp290,80 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp872,27 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp581,46 miliar. Tercatat 141 saham naik, 253 turun dan 125 saham mendatar.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) dan PT Jaya Bersama Indo (DUCK). Sementara saham-saham dengan pelemahan yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) serta PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI).
(akr)