Prudential Beri Literasi Keuangan ke Lebih dari 2.500 Perempuan
A
A
A
JAKARTA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menegaskan dukungannya atas gerakan literasi keuangan yang digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran mengatakan dari tahun ke tahun, literasi dan inklusi keuangan telah meningkat. Hal ini tidak lepas dari kontribusi perusahaan-perusahaan dalam mengedukasi masyarakat, salah satunya oleh Prudential Indonesia.
"Kegiatan tersebut kami lakukan melalui pelatihan literasi keuangan untuk perempuan. Kami harap kegiatan ini dapat membantu mencapai target literasi keuangan sebesar 35% pada 2019," ujar Horas di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah. Melalui survei tersebut juga terungkap bahwa tingkat literasi keuangan perempuan (25,5%) lebih rendah dibandingkan pria (33,2%).
Hal ini membuat perempuan lebih berisiko terdampak dari berbagai isu sosial seperti kejutan finansial tak terduga serta kesenjangan sosial. Ini merupakan tantangan yang harus dapat diatasi oleh semua pihak karena pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga.
President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, pelatihan literasi keuangan ini merupakan salah satu fokus utama dan program unggulan Community Investment Prudential Indonesia di bidang Edukasi. Para perempuan Indonesia dinilai sangat potensial terhadap kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Karena itu, perseroan menaruh perhatian besar kepada perempuan pada program peningkatan literasi keuangan yang dilakukan.
"Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah yang menempatkan perempuan sebagai salah satu prioritas utama dalam berbagai program peningkatan literasi keuangan di Indonesia," ujar Jens dalam kesempatan sama.
Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eko Rahayu mengapresiasi program tersebut karena sejalan dengan komitmen Kementerian PPPA untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan Industri Rumahan.
"Ke depan saya berharap dengan adanya kegiatan ini makin banyak perempuan yang dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi, mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga," ujar Rahayu.
Prudential menyebut, rangkaian program pelatihan tahun ini dimulai sejak awal Oktober di Manado, Ambon, Sorong, Malang, dan ditutup di Jakarta. Dari lima kota tersebut, lebih dari 2.500 perempuan dari berbagai kalangan dan latar belakang, telah berpartisipasi dan memperoleh pelatihan literasi keuangan.
Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas Tarihoran mengatakan dari tahun ke tahun, literasi dan inklusi keuangan telah meningkat. Hal ini tidak lepas dari kontribusi perusahaan-perusahaan dalam mengedukasi masyarakat, salah satunya oleh Prudential Indonesia.
"Kegiatan tersebut kami lakukan melalui pelatihan literasi keuangan untuk perempuan. Kami harap kegiatan ini dapat membantu mencapai target literasi keuangan sebesar 35% pada 2019," ujar Horas di Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK, kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah. Melalui survei tersebut juga terungkap bahwa tingkat literasi keuangan perempuan (25,5%) lebih rendah dibandingkan pria (33,2%).
Hal ini membuat perempuan lebih berisiko terdampak dari berbagai isu sosial seperti kejutan finansial tak terduga serta kesenjangan sosial. Ini merupakan tantangan yang harus dapat diatasi oleh semua pihak karena pentingnya peran perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga.
President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, pelatihan literasi keuangan ini merupakan salah satu fokus utama dan program unggulan Community Investment Prudential Indonesia di bidang Edukasi. Para perempuan Indonesia dinilai sangat potensial terhadap kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.
Karena itu, perseroan menaruh perhatian besar kepada perempuan pada program peningkatan literasi keuangan yang dilakukan.
"Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah yang menempatkan perempuan sebagai salah satu prioritas utama dalam berbagai program peningkatan literasi keuangan di Indonesia," ujar Jens dalam kesempatan sama.
Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Titi Eko Rahayu mengapresiasi program tersebut karena sejalan dengan komitmen Kementerian PPPA untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan Industri Rumahan.
"Ke depan saya berharap dengan adanya kegiatan ini makin banyak perempuan yang dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi, mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga," ujar Rahayu.
Prudential menyebut, rangkaian program pelatihan tahun ini dimulai sejak awal Oktober di Manado, Ambon, Sorong, Malang, dan ditutup di Jakarta. Dari lima kota tersebut, lebih dari 2.500 perempuan dari berbagai kalangan dan latar belakang, telah berpartisipasi dan memperoleh pelatihan literasi keuangan.
(fjo)