RI Tingkatkan Pekerja Profesional ke Kuwait
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan jumlah pekerja profesional ke Kuwait. Salah satunya dengan mempertemukan para agensi besar Kuwait dengan perusahaan pengirim dari Indonesia.
Kuasa Usaha Ad Interm (KUAI) KBRI Kuwait Gantosori Tanjung mengatakan, KBRI di Kuwait menyelenggarakan Bussiness Roadshow dan Indonesian Labour Market (ILM). Kegiatan itu merupakan wahana untuk mempertemukan perusahaan besar dan agensi di Kuwait dengan beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia.
“ILM merupakan ajang promosi kualitas dan kuantitas PMI (pekerja migran Indonesia) kepada perusahaan Kuwait. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaring banyak PMI profesional untuk bekerja di Kuwait serta untuk memperluas penempatan PMI di semua sektor formal,” katanya dalam keterangan pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Selama ini, KBRI Kuwait telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah PMI di Kuwait. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain, melakukan promosi mengenai peluang kerja di Kuwait melalui brosur, buku, bussiness meeting, hingga melakukan kegiatan promosi dari rumah ke rumah.
Acara ini adalah yang pertama kali diadakan sejak 50 tahun hubungan Indonesia dengan Kuwait, sehingga diharapkan dapat menambah dan memperluas potensi pada pasar kerja professional di Kuwait.
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno menambahkan, Kemenaker berkomitmen untuk terus meningkatkan penempatan PMI yang sifatnya formal dan profesional untuk bekerja di Kuwait.
“Permintaan terhadap PMI memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dimiliki KBRI, sektor kesehatan paling tinggi permintaannya terhadap PMI, diikuti sektor hospitality, manufaktur, transportasi,konstruksi dan otomotif,” katanya.
Soes mengatakan, peluang kerja di Kuwait masih sangat besar dan terbuka. Hampir 70% populasi di Kuwait adalah pekerja migran yang diantaranya berasal India, Mesir, Filipina, dan Srilanka. Dia mengungkapkan, jumlah PMI profesional tercatat masih sangat sedikit, yaitu sekitar 7.000 orang dari total 2,6 juta pekerja asing di Kuwait. Oleh karena itu, Pemerintah akan lebih meningkatkan jumlah penempatan pekerja migran yang sifatnya formal sesuai jabatan professional. (Neneng Zubaidah)
Kuasa Usaha Ad Interm (KUAI) KBRI Kuwait Gantosori Tanjung mengatakan, KBRI di Kuwait menyelenggarakan Bussiness Roadshow dan Indonesian Labour Market (ILM). Kegiatan itu merupakan wahana untuk mempertemukan perusahaan besar dan agensi di Kuwait dengan beberapa Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dari Indonesia.
“ILM merupakan ajang promosi kualitas dan kuantitas PMI (pekerja migran Indonesia) kepada perusahaan Kuwait. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaring banyak PMI profesional untuk bekerja di Kuwait serta untuk memperluas penempatan PMI di semua sektor formal,” katanya dalam keterangan pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Selama ini, KBRI Kuwait telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah PMI di Kuwait. Salah satu upaya yang dilakukan antara lain, melakukan promosi mengenai peluang kerja di Kuwait melalui brosur, buku, bussiness meeting, hingga melakukan kegiatan promosi dari rumah ke rumah.
Acara ini adalah yang pertama kali diadakan sejak 50 tahun hubungan Indonesia dengan Kuwait, sehingga diharapkan dapat menambah dan memperluas potensi pada pasar kerja professional di Kuwait.
Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno menambahkan, Kemenaker berkomitmen untuk terus meningkatkan penempatan PMI yang sifatnya formal dan profesional untuk bekerja di Kuwait.
“Permintaan terhadap PMI memang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data yang dimiliki KBRI, sektor kesehatan paling tinggi permintaannya terhadap PMI, diikuti sektor hospitality, manufaktur, transportasi,konstruksi dan otomotif,” katanya.
Soes mengatakan, peluang kerja di Kuwait masih sangat besar dan terbuka. Hampir 70% populasi di Kuwait adalah pekerja migran yang diantaranya berasal India, Mesir, Filipina, dan Srilanka. Dia mengungkapkan, jumlah PMI profesional tercatat masih sangat sedikit, yaitu sekitar 7.000 orang dari total 2,6 juta pekerja asing di Kuwait. Oleh karena itu, Pemerintah akan lebih meningkatkan jumlah penempatan pekerja migran yang sifatnya formal sesuai jabatan professional. (Neneng Zubaidah)
(nfl)