Jelang Natal, Harga Cabai di Salatiga Naik
A
A
A
SALATIGA - Menjelang perayaan Natal, harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Salatiga, Jawa Tengah, naik. Harga semua jenis cabai naik berkisar antara Rp3.000-Rp10.000 per kg. Seperti yang terjadi di Pasar Blauran Salatiga. Harga cabai teropong naik Rp10.000 dari harga sebelumnya Rp30.000 menjadi Rp40.000 per kg. Cabai merah saat ini harganya Rp26.000 per kg, naik Rp6.000 dari harga sebelumnya Rp20.000 per kg.
Kemudian harga cabai keriting naik Rp4.000 dari harga Rp23.000 menjadi Rp27.000 per kg. Harga cabai rawit merah (lombok setan) juga bertambah pedas dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 atau naik Rp5.000 per kg. Demikian pula dengan harga cabai rawit hijau. Cabai jenis ini juga naik dari Rp15.000 menjadi Rp18.000 per kg.
"Kenaikkan harga cabai terjadi sejak beberapa hari lalu. Harga naik karena stok cabai di petani menurun," kata salah seorang pedagang Pasar Blauran, Juminah (56), Kamis (20/12/2018).
Menurut dia, sebagian besar petani cabai di beberapa daerah mengalami gagal panen akibat faktor alam. Dalam beberapa pekan belakangan, curah hujan cukup tinggi sehingga tanaman cabai mudah terkena hama. "Kalau musim hujan, banyak petani yang gagal panen karena tanaman cabai kena penyakit," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikkan harga cabai ini berdampak pada berkurangnya pendapatan pedagang. Sejak harga naik, daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, pendapatan menurun. "Kalau pembelinya berkurang, otomatis pendapatan turun," ucapnya.
Sementara itu, selain cabai, beberapa jenis sayuran juga naik. Harga kentang naik Rp1.000 dari harga Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kg. Tomat naik menjadi Rp7.000 dari harga sebelumnya Rp5.000 per kg. Harga kol naik Rp2.000 dari harga Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kg.
Sedangkan harga bawang merah naik Rp3.000 dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000 per kg. Harga bawang putih naik menjadi Rp19.000 dari harga Rp16.000 per kg.
Kenaikkan harga sayuran ini, dikeluhkan konsumen. "Sayuran merupakan kebutuhan makanan yang paling pokok. Kalau harganya, jelas kami mengeluh sebab pengeluaran harian menjadi naik," tutur Darsih (49), warga Kutowinangun, Tingkir.
Kemudian harga cabai keriting naik Rp4.000 dari harga Rp23.000 menjadi Rp27.000 per kg. Harga cabai rawit merah (lombok setan) juga bertambah pedas dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 atau naik Rp5.000 per kg. Demikian pula dengan harga cabai rawit hijau. Cabai jenis ini juga naik dari Rp15.000 menjadi Rp18.000 per kg.
"Kenaikkan harga cabai terjadi sejak beberapa hari lalu. Harga naik karena stok cabai di petani menurun," kata salah seorang pedagang Pasar Blauran, Juminah (56), Kamis (20/12/2018).
Menurut dia, sebagian besar petani cabai di beberapa daerah mengalami gagal panen akibat faktor alam. Dalam beberapa pekan belakangan, curah hujan cukup tinggi sehingga tanaman cabai mudah terkena hama. "Kalau musim hujan, banyak petani yang gagal panen karena tanaman cabai kena penyakit," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikkan harga cabai ini berdampak pada berkurangnya pendapatan pedagang. Sejak harga naik, daya beli masyarakat menurun. Akibatnya, pendapatan menurun. "Kalau pembelinya berkurang, otomatis pendapatan turun," ucapnya.
Sementara itu, selain cabai, beberapa jenis sayuran juga naik. Harga kentang naik Rp1.000 dari harga Rp9.000 menjadi Rp10.000 per kg. Tomat naik menjadi Rp7.000 dari harga sebelumnya Rp5.000 per kg. Harga kol naik Rp2.000 dari harga Rp5.000 menjadi Rp7.000 per kg.
Sedangkan harga bawang merah naik Rp3.000 dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000 per kg. Harga bawang putih naik menjadi Rp19.000 dari harga Rp16.000 per kg.
Kenaikkan harga sayuran ini, dikeluhkan konsumen. "Sayuran merupakan kebutuhan makanan yang paling pokok. Kalau harganya, jelas kami mengeluh sebab pengeluaran harian menjadi naik," tutur Darsih (49), warga Kutowinangun, Tingkir.
(ven)