Menteri Jepang Tawarkan Bantuan Bencana Tsunami Selat Sunda
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang, Keiichi Ishii, menawarkan bantuan kepada Indonesia, terkait bencana tsunami yang menimpa di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Jepang ingin membantu Indonesia dalam menanggulangi bencana tsunami dan gempa yang kerap terjadi di kedua negara.
Tawaran ini, jelas dia, seiring komunikasi antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang telah menghubungi Presiden Joko Widodo, untuk menawarkan bantuan kemanusiaan pasca tsunami di Selat Sunda.
"Pertama-tama, saya turut berduka cita bencana di Sulawesi Tengah di bulan September dan di Selat Sunda yang baru terjadi. Terkait bencana tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember lalu, Perdana Menteri kami sudah telekonferensi dengan Pak Jokowi untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin," ujar Keiichi Ishii di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Tidak hanya itu, pihaknya juga menawarkan beberapa pengetahuan mengenai alat pendeteksi tsunami. Dimana, alat pendekteksi tsunami di Indonesia belum secanggih Jepang.
"Kementerian kami di Jepang banyak pengalaman mengenai rekonstruksi, penanggulangan bencana tsunami seperti observasi bencana tsunami dan gempa. Kami berbagi pengalaman dan berkoordinasi dengan pihak JICA. Dan kita akan menyelenggarakan seminar pada 24 Januari tahun depan," jelasnya.
Tawaran ini, jelas dia, seiring komunikasi antara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang telah menghubungi Presiden Joko Widodo, untuk menawarkan bantuan kemanusiaan pasca tsunami di Selat Sunda.
"Pertama-tama, saya turut berduka cita bencana di Sulawesi Tengah di bulan September dan di Selat Sunda yang baru terjadi. Terkait bencana tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember lalu, Perdana Menteri kami sudah telekonferensi dengan Pak Jokowi untuk memberikan dukungan semaksimal mungkin," ujar Keiichi Ishii di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Tidak hanya itu, pihaknya juga menawarkan beberapa pengetahuan mengenai alat pendeteksi tsunami. Dimana, alat pendekteksi tsunami di Indonesia belum secanggih Jepang.
"Kementerian kami di Jepang banyak pengalaman mengenai rekonstruksi, penanggulangan bencana tsunami seperti observasi bencana tsunami dan gempa. Kami berbagi pengalaman dan berkoordinasi dengan pihak JICA. Dan kita akan menyelenggarakan seminar pada 24 Januari tahun depan," jelasnya.
(ven)