Pelayanan Terpadu Demi Menjaga Kepercayaan Klien

Jum'at, 28 Desember 2018 - 12:17 WIB
Pelayanan Terpadu Demi...
Pelayanan Terpadu Demi Menjaga Kepercayaan Klien
A A A
LATHAM & Watkins LLP merupakan perusahaan hukum asal Amerika Serikat (AS) yang berdiri sejak 1934.

Sampai tahun ini, Latham menjadi perusahaan hukum terbesar kedua di dunia berdasarkan pendapatan kotor yang mencapai USD3,064 miliar per tahun. Latham dianggap sebagai perusahaan hukum paling bergengsi di dunia. Latham saat ini mempekerjakan sedikitnya 2.475 pengacara yang tersebar di AS, Eropa, Timur Tengah, dan Asia.

Perusahaan itu di dirikan di Los Angeles, AS, dan berkembang pesat di California. Namun, kantor terbesar Latham terletak di kota New York dengan jumlah ahli hukum, baik senior atau junior, mencapai 400 orang. Latham menyebut diri sebagai satu-satunya perusahaan hukum multinasional yang terintegrasi dan tidak memiliki satu kantor pusat.

Pada 2007, Latham men jadi perusahaan hukum asal AS pertama yang meraup pendapatan lebih dari USD2 miliar. Pada 2015, Latham menjadi perusahaan hukum dengan pendapatan tertinggi. Perusahaan hukum terkemuka lainnya tergeser oleh Latham dalam hal pendapatan.

DLA Piper, Baker & McKenzie, hingga Skadden tidak mampu menyaingi Latham. Sejak saat itu, bisnis hukum Latham tidak melambat. Bahkan, pada tahun ini, Latham memperoleh pendapatan USD3 miliar, tapi kalah tipis dari firma Kirkland & Ellis. Latham dibentuk oleh Dana Latham dan Paul Watkins.

Dana ahli dalam hukum pajak federal dan negara. Dia bahkan ditunjuk menjadi Commissioner US Internal Revenue Services di bawah mantan Presiden Dwight Eisenhower. Adapun Paul fokus pada hukum pajak dan buruh.

Kendati demikian, perusahaan mampu maju pesat. Sejak awal Latham sudah mendapatkan kepercayaan dari para klien atas hasil kerja mereka. Latham memberikan layanan penuh dalam berbagai area, mulai transaksi hingga sengketa.

Saat Latham didirikan, jumlah pengacaranya hanya ada tiga orang. Perusahaan itu tumbuh perlahan hingga akhirnya memiliki 2.475 pengacara. Pada akhir 1960-an dan 1970-an, Latham menggunakan sistem komite internal Associates Committee untuk mengoperasikan perusahaan.

Hal itu untuk mengatur pengembangan karier para pengacaranya, tapi tidak termasuk proses promosi. Associates Committee berurusan dengan perekrutan, diversifikasi, dan pelatihan karyawan. Jack Walker menjadi manajer mitra Latham pada 1988 dan membantu perusahaan itu berkembang lebih besar.

Latham melakukan ekspansi ke San Fransisco, London, Moskow, Hong Kong, dan New Jersey. Jabatan itu lalu diserahkan ke pada Robert Dell pada 1994. Dia men jadi salah satu roda penggerak kesuksesan Latham.“Saat itu, saya masih muda. Namun, saya masih ingat dengan jelas keputusankeputusan senior kami dalam mempertahankan Latham selama AS dilanda krisis ekonomi,” ujar Dell, dikutip forbes.com. “Pasar keuangan yang melambat dan resesi menghantam industri hukum. Dalam semalam, tiga klien terbesar kami menghilang,” ungkapnya.

Menurut Dell yang kini sudah pensiun dari Latham, periode krisis itu memberikan nilai positif. Pemimpin dan staf senior Latham memiliki kualitas kepemimpinan yang sangat baik, terutama dalam mengambil keputusan dan mencari solusi ketika menghadapi masalah yang sangat menantang.

Mereka berubah menjadi orang bijak. “Semuanya berpendirian bahwa kita harus bahu-membahu. Kita mengalami luka yang sama dan mencoba menyelesaikan setiap masalah dengan sebaik mungkin,” kata Dell.
“Hubungan kami menjadi begitu kuat dan loyal. Pemimpin kami mengeluarkan kebijakan sulit, sekalipun tidak mendapatkan keuntungan instan,” imbuhnya.
Latham kembali mengalami masa sulit pada 2009 saat ekonomi dunia mengalami resesi. Latham terpaksa memecat 190 pengacara dan 250 staf pendukung atau sekitar 20% dari total pengacara dan 10% dari total staf.

Slang ’lathamed’ untuk menyebut pemecatan pun meluas saat terjadi PHK massal di perusahaan lain. Dell pensiun pada akhir 2014 dan diganti William Voge. Namun, hanya berselang empat tahun, Voge mengundurkan diri setelah terlibat skandal komunikasi seksual dengan seorang perempuan tak di kenal.

Hal itu menimbulkan tuduhan, in timidasi, dan ancaman, baik dari kolega, teman, suami perempuan, maupun banyak orang lainnya. Berdasarkan Center for Responsive Politics, Latham berada di urutan ke-18 perusahaan hukum terbesar yang menyumbangkan dana terhadap kandidat Pemilu 2016.

Mereka mendonasikan sekitar USD1,08 juta, 83,2% di antaranya untuk Demokrat. Bandingkan dengan Jones Day yang memberikan USD2,38 juta kepada Republik. Latham dinobatkan sebagai perusahaan hukum nomor satu versi Am Law 100 pada 2017.

Dengan demikian, tak heran jika banyak pengacara yang ingin bekerja di Latham. Gaji pada tahun pertamanya juga tinggi, yakni USD190.000, belum termasuk bonus sekitar USD10.000. Pengacara senior meraih kompensasi lebih besar.

Beberapa kasus terkenal yang ditangani Latham ialah penjualan LucasFilm kepada Disney, penjualan Metro-Goldwyn-Mayer kepada Sony Corporation, akuisisi ImClone oleh Eli Lilly & Co yang bersaing dengan Bristol-Myers Squibb, pembelian Maktoob oleh Yahoo!, dan penggalangan investor white knight oleh Bayer AG. (Muh Shamil)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0728 seconds (0.1#10.140)