Tong Wenhong, Wanita yang Dicurangi Jack Ma Selama 14 Tahun
Tong Wenhong, Wanita yang Dicurangi Jack Ma Selama 14 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Kesabaran selalu berbuah manis. Kata-kata mutiara tersebut mungkin cocok menggambarkan Judy Tong Wenhong, wanita yang bersama Jack Ma dalam foto di atas.
Seperti disadur dari akun LinkedIn Derek Kesek, kisah Tong Wenhong bermula saat ia bergabung di Alibaba belasan tahun lalu sebagai resepsionis pada tahun 2000. Dari posisi itu ia setia meniti karirnya ke atas di beragam departemen, mulai dari manajemen, customer service hingga SDM.
Ketika suatu waktu Jack Ma membagikan saham perusahaan pada sejumlah karyawan terpercayanya, ia memberikan Tong saham sebesar 0,2% sambil berkata bahwa nilainya akan mencapai USD100 juta saat Alibaba go public di pasar modal nanti.
Syaratnya, Jack meminta Tong tetap bertahan di Alibaba, tidak berpindah ke perusahaan lain. Jack berjanji, Tong akan memperoleh USD100 juta dari bagian sahamnya saat Alibaba masuk bursa nanti.
Tong pun menanti. Tahun demi tahun berlalu, Alibaba tak juga melantai di bursa. Dia sempat menanyakan kapan Alibaba akan go public di tahun 2004, yang hanya dijawab "segera" oleh Jack Ma.
Dia kembali bertanya pada Jack Ma pada 2006 yang kembali dijawab dengan kata yang sama, segera. Namun, saat yang diharap-harapkan Tong tak kunjung datang.
Sampai...pada September 2014, saat Alibaba akhirnya benar-benar go public di New York Stock Exchange, total nilai saham perusahaan besutan Jack Ma itu mencapai USD245,7 miliar atau sekitar Rp3.440 triliun jika dikurskan dengan nilai tukar Rp14.000/USD.
Tong, sang mantan resepsionis, yang kini menjadi Vice President Alibaba, menjadi miliuner dengan kekayaan mencapai USD320 juta (sekitar Rp4,5 triliun).
Akankah Anda sabar menanti hingga 14 tahun mengabdi pada perusahaan yang sama, ketika sang pendiri berjuang tanpa lelah membesarkan perusahaan dan memutuskan untuk berjuang bersamanya? Kesabaran serta kesetiaan Tong Wenhong mendampingi perjuangan Jack Ma terbukti berbuah manis.
Seperti disadur dari akun LinkedIn Derek Kesek, kisah Tong Wenhong bermula saat ia bergabung di Alibaba belasan tahun lalu sebagai resepsionis pada tahun 2000. Dari posisi itu ia setia meniti karirnya ke atas di beragam departemen, mulai dari manajemen, customer service hingga SDM.
Ketika suatu waktu Jack Ma membagikan saham perusahaan pada sejumlah karyawan terpercayanya, ia memberikan Tong saham sebesar 0,2% sambil berkata bahwa nilainya akan mencapai USD100 juta saat Alibaba go public di pasar modal nanti.
Syaratnya, Jack meminta Tong tetap bertahan di Alibaba, tidak berpindah ke perusahaan lain. Jack berjanji, Tong akan memperoleh USD100 juta dari bagian sahamnya saat Alibaba masuk bursa nanti.
Tong pun menanti. Tahun demi tahun berlalu, Alibaba tak juga melantai di bursa. Dia sempat menanyakan kapan Alibaba akan go public di tahun 2004, yang hanya dijawab "segera" oleh Jack Ma.
Dia kembali bertanya pada Jack Ma pada 2006 yang kembali dijawab dengan kata yang sama, segera. Namun, saat yang diharap-harapkan Tong tak kunjung datang.
Sampai...pada September 2014, saat Alibaba akhirnya benar-benar go public di New York Stock Exchange, total nilai saham perusahaan besutan Jack Ma itu mencapai USD245,7 miliar atau sekitar Rp3.440 triliun jika dikurskan dengan nilai tukar Rp14.000/USD.
Tong, sang mantan resepsionis, yang kini menjadi Vice President Alibaba, menjadi miliuner dengan kekayaan mencapai USD320 juta (sekitar Rp4,5 triliun).
Akankah Anda sabar menanti hingga 14 tahun mengabdi pada perusahaan yang sama, ketika sang pendiri berjuang tanpa lelah membesarkan perusahaan dan memutuskan untuk berjuang bersamanya? Kesabaran serta kesetiaan Tong Wenhong mendampingi perjuangan Jack Ma terbukti berbuah manis.
(fjo)
Explore More