Kementan Tanam 1 Juta Kopi di DAS Citarum untuk Konservasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melaksanakan konservasi atau pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memberikan bantuan benih kopi kepada petani setempat. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, sejauh ini bantuan yang diberikan jumlahnya mencapai 1 juta benih kopi dan 475 ton pupuk organik.
Selain itu, pihaknya juga memberikan 320.000 bantuan benih pala berikut 3.000 ton pupuk organiknya untuk mendukung kelestarian Sungai Citarum.
"Serangkaian kegiatan ini merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai," kata Amran dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (11/1/2019).
Menurut Amran, perkebunan kopi merupakan salah satu komoditas konservasi yang bisa berfungsi mencengkram agregat tanah dengan kuat, sehingga tidak mudah mengalami longsor.
"Selain itu buah kopi adalah produk yang dapat diandalkan untuk membangun penghidupan bagi petani, sehingga nantinya petani tidak perlu menebang pohon karena sudah memiliki penghasilan dari buahnya," jelasnya.
Sekadar diketahui, wilayah Jawa Barat terus melakukan pengembangan dan inovasi di segala aspek untuk meningkatkan pamor kopi andalannya yakni Java Preanger. Kopi ini adalah kopi dengan aspek mutu, kualitas dan cita rasa yang sangat luar biasa.
Amran mengatakan, realisasi pemulihan Sungai Citarum harus dilakukan secara bersama-sama, baik pemerintah daerah maupun lembaga dan organisasi lainya. Pemulihan dan pencegahan, tegas dia, menjadi sangat penting dalam mewujudkan Citarum Harum.
"Saya kira organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, pelaku usaha, akademisi dan pemangku kepentingan lainya harus membangun budaya menghormati air. Lalu masyarakat juga harus mau menata pemukimannya, kemudian pengusaha taat untuk tidak membuang limbah ke sungai," katanya.
Dalam Kegiatan ini, Mentan Amran juga menyaksikan penandatangan kerja sama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan perkebunan dengan PTPN XIII.
Selain itu, pihaknya juga memberikan 320.000 bantuan benih pala berikut 3.000 ton pupuk organiknya untuk mendukung kelestarian Sungai Citarum.
"Serangkaian kegiatan ini merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai," kata Amran dalam keterangan pers yang diterima, Jumat (11/1/2019).
Menurut Amran, perkebunan kopi merupakan salah satu komoditas konservasi yang bisa berfungsi mencengkram agregat tanah dengan kuat, sehingga tidak mudah mengalami longsor.
"Selain itu buah kopi adalah produk yang dapat diandalkan untuk membangun penghidupan bagi petani, sehingga nantinya petani tidak perlu menebang pohon karena sudah memiliki penghasilan dari buahnya," jelasnya.
Sekadar diketahui, wilayah Jawa Barat terus melakukan pengembangan dan inovasi di segala aspek untuk meningkatkan pamor kopi andalannya yakni Java Preanger. Kopi ini adalah kopi dengan aspek mutu, kualitas dan cita rasa yang sangat luar biasa.
Amran mengatakan, realisasi pemulihan Sungai Citarum harus dilakukan secara bersama-sama, baik pemerintah daerah maupun lembaga dan organisasi lainya. Pemulihan dan pencegahan, tegas dia, menjadi sangat penting dalam mewujudkan Citarum Harum.
"Saya kira organisasi masyarakat, organisasi keagamaan, pelaku usaha, akademisi dan pemangku kepentingan lainya harus membangun budaya menghormati air. Lalu masyarakat juga harus mau menata pemukimannya, kemudian pengusaha taat untuk tidak membuang limbah ke sungai," katanya.
Dalam Kegiatan ini, Mentan Amran juga menyaksikan penandatangan kerja sama antara Pusat Penelitian dan Pengembangan perkebunan dengan PTPN XIII.
(fjo)