IHSG Berbalik Menguat di Akhir Sesi, Bursa Asia Berjatuhan

Selasa, 22 Januari 2019 - 16:35 WIB
IHSG Berbalik Menguat...
IHSG Berbalik Menguat di Akhir Sesi, Bursa Asia Berjatuhan
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada akhir perdagangan, Selasa (22/1/2018) setelah sempat tergelincir pada sesi siang tadi. IHSG berbalik menguat untuk kemudian ditutup naik 17,73 poin atau 0,27% ke level 6.468,56.

Pada perdagangan sesi siang, bursa saham Tanah Air tergelincir ke zona merah usai kehilangan 31,72 poin atau 0.49% menjadi 6.419,11 setelah tadi pagi menguat menanjak naik 12,300 poin yang setara dengan 0,191% di level 6.463,13. Sedangkan kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup pada posisi 6.450,83 dengan tambahan 2,68 poin atau 0,04%

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore mayoritas berada di jalur positif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu industri dasar yang menanjak 1,11% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor pertambangan yang jatuh 1,64%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp10,16 triliun dengan 12,62 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing Rp89,30 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,44 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,53 triliun. Tercatat sebesar 212 saham menguat, 244 saham melemah dan 129 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) naik Rp1.000 menjadi Rp6.800, PT Waran Seri I Pool Advista Finance Tbk. (POLA-W) bertambah Rp200 ke posisi Rp1.100 dan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) meningkat Rp115 menjadi Rp1.035.

Saham-saham dengan pelemahan yakni PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp125 menjadi Rp8.200, PT Siantar Top Tbk (STTP) menyusut Rp100 ke posisi Rp3.390 serta PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) berkurang Rp70 menjadi Rp1.525.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, pasar saham Asia tergelincir di tengah kekhawatiran tentang prospek ekonomi global setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia. Pada wilayah daratan China, komposit Shanghai turun sekitar 1,18% hingga ditutup ke level 2.579,70 untuk mengiringi kemerosotan Komposit Shenzhen mencapai 1,171% menjadi 1.314,58.

Indeks Hang Seng di Hong Kong pada akhir sesi perdagangan terpantau tergelincir 0,70% di posisi 27.005,44. Pada tempat lain, indeks Nikkei 225 turun 0,47% untuk berada pada level 20.622,91 di akhir sesi, sedangkan indeks Topix turun 0,63% untuk menyelesaikan perdagangan hari ini ke level 1.556,43. Saham indeks kelas berat, Fast Retailing yang berada di belakangan ritel pakaian, Uniqlo tercatat lebih rendah 0,51%.

Selanjutnya indeks Kospi, Korea Selatan juga lebih rendah 0,32% menjadi 2.117,77 meskipun pertumbuhan ekonomi negara itu untuk kuartal keempat 2018 di atas ekspektasi. Kejatuhan juga terlihat pada bursa patokan Australia, dimana ASX 200 menyusut hingga 0,54% sampai menyentuh level 5.858,8 ketika sektor-sektor bergerak variatif.

Subindex keuangan mengalami tekanan, dengan penurunan hingga 1,18% karena saham-saham empat bank besar mengalami kerugian. Grup Perbankan Australia dan Selandia Baru tergelincir 1,45% dan Commonwealth Bank of Australia turun 1,19% diikuti Westpac turun 1,72% dan National Australia Bank merosot 1,28%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1548 seconds (0.1#10.140)