Tahun 2019, Wika Realty Bidik Marketing Sales Rp3,1 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., menatap tahun 2019 dengan optimisme. Direktur Utama Wika Realty, Agung Salladin, mengatakan prospek bisnis properti di tahun ini terus meningkat sejak akhir tahun lalu.
Untuk itu, pada 2019 ini, Wika Realty menargetkan dapat meraih marketing sales sebesar Rp3,1 triliun. Angka ini meningkat dua kali lipat dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2018 yang mencapai Rp1,4 triliun.
"Tahun lalu, marketing sales Wika Realty banyak berasal dari realty highrise dan landed house serta anak usahanya," ujar Agung Salladin di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (23/1/2019).
Di tahun 2019, Wika Realty menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,4 triliun yang berasal dari cash internal, fasilitas bank, dan dana yang berasal dari Initial Public Offering (IPO) yang direncanakan dapat dilaksanakan pada semester I tahun 2019.
"Rencananya Wika Realty akan menggunakan capex tersebut untuk modal kerja pembangunan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun proyek-proyek baru, pembelian lahan, serta mendukung pengembangan anak usahanya," jelas Agung Salladin.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Wika Realty mengandalkan produk baru yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi, terutama dengan moda transportasi umum yang mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD) yang tentunya akan memberi nilai investasi yang tinggi bagi para konsumen. Disamping konsep design arsitektural yang mengusung kearifan lokal yang dipadu dengan gaya modern yang merupakan ciri khas Tamansari.
"Kami juga memberi skema dan alternatif pembayaran flexible untuk kemudahan bagi para customer dan menawarkan harga yang kompetitif dengan nilai produk yang lebih (less for more)," ujar Agung Salladin.
Lebih lanjut Agung Salladin mengatakan, strategi lainnya adalah meningkatkan lini bisnis recurring revenue yang di tahun 2019 ini, ditingkatkan menjadi 30%. Selain itu, Wika Realty juga konsisten dalam melakukan campaign korporasi untuk lebih membangun dan mempertahankan brand awareness dan brand loyalty agar customer maupun calon customer selalu terupdate dengan perkembangan perusahaan.
Juga melakukan co-branding dengan pihak ketiga yang memiliki target market sama, juga meningkatkan kinerja customer relationship management untuk memberikan benefit tambahan bagi calon pelanggan dan pelanggan setia Wika Realty yang telah mencapai ribuan.
Proyek yang sedang dikembangkan Wika Realty saat ini ada 13 proyek, antara lain: Tamansari Grand Samarinda (landed house); Tamansari Emerald Surabaya (apartment); Tamansari Puri Bali II Depok (landed house); Tamansari Skylounge Balikpapan (apartment); Tamansari Gangga Bali (villatel/resor); Tamansari Metropolitan Manado II dan III (landed house).
Kemudian Tamansari Skylounge Makassar (apartment); Tamansari Cendekia Semarang (apartment); Tamansari Kencana Bandung (apartment); Tamansari Skyhive Jakarta (apartment); Tamansari Wisesa Jakarta (apartment); Tamansari Swarna Palembang (landed house); dan Tamansari Bintaro Mansion (apartment).
Selain itu, di tahun ini, Wika Realty akan mengembangkan 4 hunian mixed use di Jakarta, retail village heritage di Bandung, 4 apartemen yang tersebar di sekitaran Jakarta, 3 properti dengan konsep TOD di Jakarta, 3 township development, dan retail area di Ciledug yang diantaranya merupakan proyek kerjasama atau anak usaha Wika Realty.
Proyek-proyek tersebut adalah: Proyek Kuningan, Jakarta (high-end residential); Proyek Pulomas, Jakarta (TOD concept); Proyek Kelapa Gading, Jakarta (TOD concept); Proyek Senen, Jakarta (TOD concept); Proyek Margonda, Depok (apartment); Proyek Urban Sky, Cikunir (apartment); dan Proyek Urban Suites, Cikunir (apartment).
Selanjutnya Proyek Dewi Sartika, Jakarta (apartment); Proyek Manado (landed house); Proyek CBD Ciledug (mixed-use project); Proyek Retail Village Heritage, Bandung (mixed-use project); Proyek Bandung (township); Proyek Konsep TOD Benhill, Jakarta (mixed-use project); Proyek MT Haryono, Jakarta (mixed-use project); Proyek Cakung, Jakarta (township); dan Proyek Parangloe, Makassar (township).
"Proyek-proyek tersebut akan dipercepat pengembangannya pada tahun 2019 ini, dimana kapitalisasi revenue seluruh proyek-proyek ini hampir mencapai Rp100 triliun," tandas Agung Salladin.
Untuk itu, pada 2019 ini, Wika Realty menargetkan dapat meraih marketing sales sebesar Rp3,1 triliun. Angka ini meningkat dua kali lipat dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2018 yang mencapai Rp1,4 triliun.
"Tahun lalu, marketing sales Wika Realty banyak berasal dari realty highrise dan landed house serta anak usahanya," ujar Agung Salladin di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (23/1/2019).
Di tahun 2019, Wika Realty menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp5,4 triliun yang berasal dari cash internal, fasilitas bank, dan dana yang berasal dari Initial Public Offering (IPO) yang direncanakan dapat dilaksanakan pada semester I tahun 2019.
"Rencananya Wika Realty akan menggunakan capex tersebut untuk modal kerja pembangunan proyek-proyek yang sedang berjalan maupun proyek-proyek baru, pembelian lahan, serta mendukung pengembangan anak usahanya," jelas Agung Salladin.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, Wika Realty mengandalkan produk baru yang memiliki tingkat aksesibilitas tinggi, terutama dengan moda transportasi umum yang mengadopsi konsep Transit Oriented Development (TOD) yang tentunya akan memberi nilai investasi yang tinggi bagi para konsumen. Disamping konsep design arsitektural yang mengusung kearifan lokal yang dipadu dengan gaya modern yang merupakan ciri khas Tamansari.
"Kami juga memberi skema dan alternatif pembayaran flexible untuk kemudahan bagi para customer dan menawarkan harga yang kompetitif dengan nilai produk yang lebih (less for more)," ujar Agung Salladin.
Lebih lanjut Agung Salladin mengatakan, strategi lainnya adalah meningkatkan lini bisnis recurring revenue yang di tahun 2019 ini, ditingkatkan menjadi 30%. Selain itu, Wika Realty juga konsisten dalam melakukan campaign korporasi untuk lebih membangun dan mempertahankan brand awareness dan brand loyalty agar customer maupun calon customer selalu terupdate dengan perkembangan perusahaan.
Juga melakukan co-branding dengan pihak ketiga yang memiliki target market sama, juga meningkatkan kinerja customer relationship management untuk memberikan benefit tambahan bagi calon pelanggan dan pelanggan setia Wika Realty yang telah mencapai ribuan.
Proyek yang sedang dikembangkan Wika Realty saat ini ada 13 proyek, antara lain: Tamansari Grand Samarinda (landed house); Tamansari Emerald Surabaya (apartment); Tamansari Puri Bali II Depok (landed house); Tamansari Skylounge Balikpapan (apartment); Tamansari Gangga Bali (villatel/resor); Tamansari Metropolitan Manado II dan III (landed house).
Kemudian Tamansari Skylounge Makassar (apartment); Tamansari Cendekia Semarang (apartment); Tamansari Kencana Bandung (apartment); Tamansari Skyhive Jakarta (apartment); Tamansari Wisesa Jakarta (apartment); Tamansari Swarna Palembang (landed house); dan Tamansari Bintaro Mansion (apartment).
Selain itu, di tahun ini, Wika Realty akan mengembangkan 4 hunian mixed use di Jakarta, retail village heritage di Bandung, 4 apartemen yang tersebar di sekitaran Jakarta, 3 properti dengan konsep TOD di Jakarta, 3 township development, dan retail area di Ciledug yang diantaranya merupakan proyek kerjasama atau anak usaha Wika Realty.
Proyek-proyek tersebut adalah: Proyek Kuningan, Jakarta (high-end residential); Proyek Pulomas, Jakarta (TOD concept); Proyek Kelapa Gading, Jakarta (TOD concept); Proyek Senen, Jakarta (TOD concept); Proyek Margonda, Depok (apartment); Proyek Urban Sky, Cikunir (apartment); dan Proyek Urban Suites, Cikunir (apartment).
Selanjutnya Proyek Dewi Sartika, Jakarta (apartment); Proyek Manado (landed house); Proyek CBD Ciledug (mixed-use project); Proyek Retail Village Heritage, Bandung (mixed-use project); Proyek Bandung (township); Proyek Konsep TOD Benhill, Jakarta (mixed-use project); Proyek MT Haryono, Jakarta (mixed-use project); Proyek Cakung, Jakarta (township); dan Proyek Parangloe, Makassar (township).
"Proyek-proyek tersebut akan dipercepat pengembangannya pada tahun 2019 ini, dimana kapitalisasi revenue seluruh proyek-proyek ini hampir mencapai Rp100 triliun," tandas Agung Salladin.
(ven)