Bank Jatim Perkuat Penyaluran Kredit ke Startup
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim terus memperkuat penyaluran kredit ke bidang usaha rintisan (startup). Sektor ini dinilai emiten berkode BJTM tersebut menjanjikan di tengah kondisi makro ekonomi sekarang.
Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso menyampaikan, untuk penyaluran kredit ke korporasi porsinya lebih sedikit. Sebab, kebutuhan masyarakat utamanya ada di bidang pangan.
"Tidak tampak besar kepada korporasi. Kita beri ke startup, mikro kecil untuk perkuat ekonomi di masyarakat kecil, kalau sudah terpenuhi pangan adem dia, tenang," ujarnya di Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Soeroso menjelaskan, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor ini juga meningkat. Bahkan angkanya menyentuh dua digit atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.
"Di UMKM yang tadinya 8%, sekarang 12%. Ini jadikan lebih tinggi dari ekonomi nasional," katanya.
Adapun, lanjut dia, nilai penyaluran kredit mikro kecil seperti UMKM dapat dorongan tinggi dari kisaran Rp28 triliun-Rp29 triliun menjadi Rp33,7 triliun. Secara keseluruhan, Bank Jatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp33,89 triliun atau tumbuh 6,74% year on year (yoy).
"Capaian ini di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil sepanjang tahun 2018. Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp7,26 triliun atau tumbuh 12,67% (yoy)," pungkasnya.
Adapun, selama tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 27,78% yoy yaitu sebesar Rp50,91 triliun. Selain itu pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio sebesar 75,41%.
Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso menyampaikan, untuk penyaluran kredit ke korporasi porsinya lebih sedikit. Sebab, kebutuhan masyarakat utamanya ada di bidang pangan.
"Tidak tampak besar kepada korporasi. Kita beri ke startup, mikro kecil untuk perkuat ekonomi di masyarakat kecil, kalau sudah terpenuhi pangan adem dia, tenang," ujarnya di Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Soeroso menjelaskan, pertumbuhan penyaluran kredit di sektor ini juga meningkat. Bahkan angkanya menyentuh dua digit atau lebih tinggi dari rata-rata nasional.
"Di UMKM yang tadinya 8%, sekarang 12%. Ini jadikan lebih tinggi dari ekonomi nasional," katanya.
Adapun, lanjut dia, nilai penyaluran kredit mikro kecil seperti UMKM dapat dorongan tinggi dari kisaran Rp28 triliun-Rp29 triliun menjadi Rp33,7 triliun. Secara keseluruhan, Bank Jatim masih mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp33,89 triliun atau tumbuh 6,74% year on year (yoy).
"Capaian ini di tengah-tengah kondisi perekonomian global yang masih belum stabil sepanjang tahun 2018. Kredit di sektor korporasi menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2018 yaitu sebesar Rp7,26 triliun atau tumbuh 12,67% (yoy)," pungkasnya.
Adapun, selama tahun 2018, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan 27,78% yoy yaitu sebesar Rp50,91 triliun. Selain itu pencapaian DPK tersebut diperkuat dengan CASA rasio sebesar 75,41%.
(fjo)