Kurs Rupiah Berakhir Jaga Tren Penguatan, Dolar Berbalik Pulih

Senin, 28 Januari 2019 - 17:25 WIB
Kurs Rupiah Berakhir...
Kurs Rupiah Berakhir Jaga Tren Penguatan, Dolar Berbalik Pulih
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (28/1/2019) berjuang menjaga tren penguatan pada awal pekan. Hingga sesi perdagangan sore, kurs rupiah masih berada dalam zona hijau saat dolar berbalik untuk pulih di tengah aksi beli investor terhadap mata uang safe havens.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan masih kokoh hingga menuju posisi Rp14.068/USD atau meningkat tipis dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.085/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp14.034 hingga Rp14.160/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona hijau dengan berada pada level Rp14.038/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah mendaki dari posisi perdagangan sebelumnya Rp14.163/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat mulai pulih, pada perdagangan spot exchange meningkat ke level Rp14.071/USD dibandingkan akhir pekan, kemarin Rp14.092/USD. Rupiah di perdagangan awal pekan bergerak di kisaran Rp14.032-Rp14.071/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah bergerakan nyaman pada zona hijau dan masih berada di posisi Rp14.071/USD untuk terus memperlihatkan sinyal penguatan. Posisi ini lebih tinggi dibandingkan, Jumat kemarin di level Rp14.195/USD.

Sementara itu seperti dilansir Reuters, dolar menanjak naik saat investor bersiap menghadapi volatilitas pasar menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed. Euro terpantau melemah pada sesi sore perdagangan, saat investor mulai membeli dolar mengantisipasi pasar yang fluktuatif menjelang pembicaraan perdagangan AS-China serta keputusan kebijakan Federal Reserve.

Investor fokus pada pertemuan Fed hari Rabu ketika pembuat kebijakan diperkirakan bakal memberikan sinyal jeda terkait siklus pengetatan untuk mengakui peningkatan risiko terhadap ekonomi AS. Kondisi tersebut kemungkinan akan membebani greenback, yang telah jatuh 1% sejak akhir Desember, setelah menikmati dorongan dari kenaikan empat tingkat The Fed pada 2018.

Pada hari Senin, bagaimanapun dolar didukung oleh pembelian safe-haven karena para pedagang dengan cemas menunggu berita dari perundingan AS-China pada dua hari mendatang untuk melihat apakah ekonomi terbesar di dunia itu dapat mencapai kompromi pada perdagangan. Terpantau dolar jatuh 0,1% versus yuan menjadi 6,7406. Rally dalam yuan juga memicu lonjakan dolar Australia, yang naik 0,18% versus dolar AS menjadi 0,7195.

Pedagang bearish pada dolar untuk 2019. Sedangkan euro sedikit lebih lemah pada hari Senin di level 1,14 saat menghadapi dolar. Tercatat mata uang tunggal berhasil mempertahankan kenaikan mereka hingga 0,4% yang dibuat minggu lalu meskipun Bank Sentral Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk jangka pendek.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5808 seconds (0.1#10.140)