Laba Bersih WOM Finance Naik 19% Sepanjang Tahun 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatatkan kinerja gemilang sepanjang tahun buku yang berakhir 31 Desember 2018 dengan meraih total pendapatan sebesar Rp2,6 triliun. Raihan sepanjang 2018 itu tercatat meningkat 21% (Year on Year) dari tahun sebelumnya sebesar Rp2,2 triliun
Selain itu, total aset perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 14% menjadi Rp 8,8 triliun dibandingkan posisi Desember 2017 senilai Rp7,7 triliun. Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja menerangkan, peningkatan pada 2018 juga terjadi dalam hal piutang pembiayaan, dimana selama 2018 WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7 triliun atau lebih tinggi ebesar 9% YoY dibandingkan tahun lalu sebesar Rp6,4 triliun.
“Strategi bisnis yang berjalan telah memberikan dampak positif pada peningkatan kinerja keuangan. Sepanjang 2018, Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 215 miliar, meningkat 19% dari Rp181 miliar di tahun 2017, dengan Gearing Ratio 5,6 kali lipat, ROE (Return On Equity) 19,93% dan ROA (Return on Asset) 3,25% serta kualitas pembiayaan baik dengan NPF (Non Performing Financing) 2,82%,” jelasnya saat mengumumkan pencapaian kinerja di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Lebih lanjut, Ia menerangkan selama 2018, total pembiayaan WOM Finance mencapai 473 ribu unit yang masih didominasi produk kendaraan sepeda motor baru sebanyak 222 ribu unit. Sedangkan untuk pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu masing-masing 203 ribu dan 17 ribu unit.
Sumber dana yang didapat selama 2018 mencapai Rp 7,1 triliun, tumbuh 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,1 triliun. Komposisi sumber dana meliputi pinjaman bank sebesar Rp 4,6 triliun atau 65% dan pinjaman obligasi sebesar Rp 2,5 triliun atau 35%.
Sementara itu Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, bahwa Perseroan telah melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk terus meningkatkan pertumbuhan usaha. Sepanjang 2018, Perseroan memperluas jaringan dengan membuka 9 (Sembilan) kantor jaringan yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan penggunaan Mobile Survey & Mobile Collection yang optimal untuk perbaikan kualitas portofolio dan peningkatan produktivitas.
Djaja menambahkan bahwa Perseroan telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen. “Dengan kerja sama tersebut, Perseroan akan lebih mudah dan lebih akurat dalam mengakses data untuk mempercepat standar layanan,” pungkasnya.
Disamping itu untuk proyeksi 2019 ini, Zacharia mengutarakan, pertumbuhan ditargetkan sekitar 6 sampai dengan 8% dengan harapan bisa menyalurkan pembiayaan di angka 500 ribu unit dengan peningkatan nilai mencapai Rp7,5 triliun. "Dengan peningkatan ini, diharapkan profitnya juga bertambah minimal 10% dibandingkan tahun 2018. Kita tahun 2019 ini ada agenda politik, mudah-mudahan semester dua bisa lebih baik," tutupnya.
Selain itu, total aset perseroan juga mengalami peningkatan sebesar 14% menjadi Rp 8,8 triliun dibandingkan posisi Desember 2017 senilai Rp7,7 triliun. Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja menerangkan, peningkatan pada 2018 juga terjadi dalam hal piutang pembiayaan, dimana selama 2018 WOM Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp7 triliun atau lebih tinggi ebesar 9% YoY dibandingkan tahun lalu sebesar Rp6,4 triliun.
“Strategi bisnis yang berjalan telah memberikan dampak positif pada peningkatan kinerja keuangan. Sepanjang 2018, Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 215 miliar, meningkat 19% dari Rp181 miliar di tahun 2017, dengan Gearing Ratio 5,6 kali lipat, ROE (Return On Equity) 19,93% dan ROA (Return on Asset) 3,25% serta kualitas pembiayaan baik dengan NPF (Non Performing Financing) 2,82%,” jelasnya saat mengumumkan pencapaian kinerja di Jakarta, Rabu (20/2/2019).
Lebih lanjut, Ia menerangkan selama 2018, total pembiayaan WOM Finance mencapai 473 ribu unit yang masih didominasi produk kendaraan sepeda motor baru sebanyak 222 ribu unit. Sedangkan untuk pembiayaan multiguna jasa MotorKu dan MobilKu masing-masing 203 ribu dan 17 ribu unit.
Sumber dana yang didapat selama 2018 mencapai Rp 7,1 triliun, tumbuh 15% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 6,1 triliun. Komposisi sumber dana meliputi pinjaman bank sebesar Rp 4,6 triliun atau 65% dan pinjaman obligasi sebesar Rp 2,5 triliun atau 35%.
Sementara itu Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar mengatakan, bahwa Perseroan telah melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk terus meningkatkan pertumbuhan usaha. Sepanjang 2018, Perseroan memperluas jaringan dengan membuka 9 (Sembilan) kantor jaringan yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.
Selain itu, Perseroan juga telah melakukan penggunaan Mobile Survey & Mobile Collection yang optimal untuk perbaikan kualitas portofolio dan peningkatan produktivitas.
Djaja menambahkan bahwa Perseroan telah menjalin kerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen. “Dengan kerja sama tersebut, Perseroan akan lebih mudah dan lebih akurat dalam mengakses data untuk mempercepat standar layanan,” pungkasnya.
Disamping itu untuk proyeksi 2019 ini, Zacharia mengutarakan, pertumbuhan ditargetkan sekitar 6 sampai dengan 8% dengan harapan bisa menyalurkan pembiayaan di angka 500 ribu unit dengan peningkatan nilai mencapai Rp7,5 triliun. "Dengan peningkatan ini, diharapkan profitnya juga bertambah minimal 10% dibandingkan tahun 2018. Kita tahun 2019 ini ada agenda politik, mudah-mudahan semester dua bisa lebih baik," tutupnya.
(akr)