AP I Bandara Sam Ratulangi Optimistis Raih Pendapatan Rp191 Miliar
A
A
A
MANADO - Kondisi kedatangan pesawat di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara, hingga Februari 2019, turun 20%. Begitu pula dengan jumlah penumpang yang melemah 27%. Namun, pihak PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Sam Ratulangi tetap optimistis dapat meraih pendapatan Rp191 miliar di tahun 2019.
Optimisme ini berdasarkan pencapaian tahun sebelumnya. General Manager Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai, menerangkan pada 2018 lewat, pihaknya berhasil mencatat perolehan Rp153 miliar, melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp151 miliar.
"Jadi jika sekarang dikasih target dengan kenaikan 30%, kami optimistis bisa tercapai. Ini memang bertolak belakang dengan kondisi saat ini tapi saya yakin sama teman-teman bahwa tidak ada yang mustahil jika kita bekerja mengandalkan Tuhan," ujarnya kepada awak media di sela-sela acara puncak peringatan HUT ke-55 AP I, Sabtu (23/2/2019).
Menurut dia, ulang tahun ke-55 Angkasa Pura I saat ini masih fokus kepada pencapaian peningkatan pelayanan. Di lain sisi juga ada target-target yang diberikan pada AP I untuk penaikan pendapatan sebesar 30%.
"Saat ini di Februari, kami berada di posisi 12 untuk kategori jumlah penumpang di atas 2 sampai dengan 5 juta penumpang di Asia Pasifik. Jadi kami berada di ranking 12, lebih baik dari ranking tahun sebelumnya di posisi 17," terangnya.
Minggus menargetkan di 2019 dapat masuk di jajaran 10 besar. Untuk itu, langkah-langkah yang diambil adalah pertama, percepatan terminal internasional, penambahan tol gate, dan penambahan tempat-tempat terkait dengan pelayanan.
"Target Angkasa Pura adalah ada lima bandara yang juga bisa masuk dalam target 10 besar. Seperti Bali di ranking 1, Juanda ranking 2, Balikpapan ranking 1 di kelasnya masing-masing. Target ke depan itu untuk dua juta penumpang, ada yang bisa masuk di dalam jajaran di Asia Pasifik," jelasnya.
Meski target Rp191 miliar dengan kondisi penerbangan saat ini diakui agak berat secara manusia, tetapi pihaknya akan berbuat sesuai dengan visi connecting yang akan terus diusahakan. Menurutnya, dengan perubahan pola bisnis dari Garuda, dia juga akan menggandeng Garuda maupun dalam grupnya seperti Nam Air, Citilink untuk connecting yang ada di wilayah Manado bahkan sampai dengan Papua.
"Kami berharap Manado menjadi secondary hub. Secondary hub untuk di utara dalam artian misalnya dari Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Luwuk yang mau ke luar negeri. Kami berharap juga bisa berangkat dari sini," katanya.
Dengan visi terbarunya AP I yaitu Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experince, diharapkan AP I dapat mewujudkan bandara-bandaranya menjadi bandara yang lebih melayani, mengedepankan kultur ke-Indonesia-an. Sehingga dapat memberikan pengalaman berkesan yang tak terlupakan kepada seluruh pengguna jasa bandara.
Optimisme ini berdasarkan pencapaian tahun sebelumnya. General Manager Bandara Sam Ratulangi, Minggus Gandeguai, menerangkan pada 2018 lewat, pihaknya berhasil mencatat perolehan Rp153 miliar, melebihi dari target yang ditetapkan sebesar Rp151 miliar.
"Jadi jika sekarang dikasih target dengan kenaikan 30%, kami optimistis bisa tercapai. Ini memang bertolak belakang dengan kondisi saat ini tapi saya yakin sama teman-teman bahwa tidak ada yang mustahil jika kita bekerja mengandalkan Tuhan," ujarnya kepada awak media di sela-sela acara puncak peringatan HUT ke-55 AP I, Sabtu (23/2/2019).
Menurut dia, ulang tahun ke-55 Angkasa Pura I saat ini masih fokus kepada pencapaian peningkatan pelayanan. Di lain sisi juga ada target-target yang diberikan pada AP I untuk penaikan pendapatan sebesar 30%.
"Saat ini di Februari, kami berada di posisi 12 untuk kategori jumlah penumpang di atas 2 sampai dengan 5 juta penumpang di Asia Pasifik. Jadi kami berada di ranking 12, lebih baik dari ranking tahun sebelumnya di posisi 17," terangnya.
Minggus menargetkan di 2019 dapat masuk di jajaran 10 besar. Untuk itu, langkah-langkah yang diambil adalah pertama, percepatan terminal internasional, penambahan tol gate, dan penambahan tempat-tempat terkait dengan pelayanan.
"Target Angkasa Pura adalah ada lima bandara yang juga bisa masuk dalam target 10 besar. Seperti Bali di ranking 1, Juanda ranking 2, Balikpapan ranking 1 di kelasnya masing-masing. Target ke depan itu untuk dua juta penumpang, ada yang bisa masuk di dalam jajaran di Asia Pasifik," jelasnya.
Meski target Rp191 miliar dengan kondisi penerbangan saat ini diakui agak berat secara manusia, tetapi pihaknya akan berbuat sesuai dengan visi connecting yang akan terus diusahakan. Menurutnya, dengan perubahan pola bisnis dari Garuda, dia juga akan menggandeng Garuda maupun dalam grupnya seperti Nam Air, Citilink untuk connecting yang ada di wilayah Manado bahkan sampai dengan Papua.
"Kami berharap Manado menjadi secondary hub. Secondary hub untuk di utara dalam artian misalnya dari Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, Luwuk yang mau ke luar negeri. Kami berharap juga bisa berangkat dari sini," katanya.
Dengan visi terbarunya AP I yaitu Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experince, diharapkan AP I dapat mewujudkan bandara-bandaranya menjadi bandara yang lebih melayani, mengedepankan kultur ke-Indonesia-an. Sehingga dapat memberikan pengalaman berkesan yang tak terlupakan kepada seluruh pengguna jasa bandara.
(ven)