Sentra Pengolahan Beras Terpadu Modern Angkat Pendapatan Petani
A
A
A
CIAMIS - Pabrik pengolahan gabah di Sentral Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat mampu mengangkat pendapatan para petani. Usai mengikuti program kewirausahaan pertanian tersebut, pendapatan kelompok tani di Desa Neglasari meningkat menjadi Rp29,8 juta setiap panen dari sebelumnya hanya Rp19,8 juta per panen.
"Kehadiran Sentra Pengolahan Beras Terpadu modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani Pamarican. Gabah didapatkan dari petani sekitar kemudian diolah menjadi beras kemasan dengan merk “Si Geulis” dan dijual untuk kebutuhan lokal dan kota sekitar baik offline dan online. Tentu ini sangat membantu Petani,” ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno usai melakukan peninjauan, Rabu (27/2/2019).
Sejak bulan Februari 2018, Bank Mandiri menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Desa Pamarican (PT MDP) yang 51% sahamnya dimiiki oleh PT Mitra Bumdes Nasional (PT MBN) dan 49% dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama dan BUMDes Bersama.
Bank Mandiri juga telah memberikan CSR ke Gapoktan Bersama berupa kompleks Integrated Rice Centre (IRC) atau sering disebut juga sebagai Sentra Pengolahan Gabah Terpadu (SPBT) yang terdiri dari gedung pabrik lengkap dengan mesin IRC modern, gudang (kapasitas 300 ton), kantor, dan toko yang didirikan di atas 6.160 m2 tanah kas desa dengan sewa selama 20 tahun.
Kompleks IRC tersebut telah beroperasi sejak Oktober 2018 dan dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama dann PT MDP. Pembangunan CSR Bank Mandiri di lahan desa Neglasari ini menggunakan metode Bangun Guna Serah, artinya obyek CSR yang semula dimiliki Gapoktan tersebut setelah 20 tahun akan diserahkan kepada Desa Neglasari.
“Program-program seperti ini saya terus dukung, bagaimana BUMN tidak hanya mencetak keuntungan tetapi juga terus mendukung perbaikan kesejahteraan petani," tegas Menteri Rini.
Selain menyalurkan program CSR, Bank Mandiri juga mendukung pembiayan bagi petani Pamarican melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terintegrasi dengan Kartu Tani. Hingga saat ini tercatat sebanyak 10.000 kartu tani telah disalurkan di Pamarican dan sebanyak 113.000 kartu di seluruh Kabupaten Ciamis. Sementara total penyaluran KUR tercatat sudah mencapai Rp 21 miliar yang disalurkan kepada 1.210 petani.
PT MDP telah memasarkan beras “Si Geulis” sebanyak 770 ton senilai Rp 8 miliar selama tahun 2018. Beras “Si Geulis” telah mampu memenuhi kebutuhan program Bantuan Pangan non-Tunai (BPNT) Ciamis dan Pangandaran rata-rata sebanyak 120 ton/bulan, penjualan ke distributor dan Pasar induk Jakarta. Pemasaran beras “Si Geulis” juga telah dilakukan secara ONLINE di Blanja.Com, Bukalapak, Tokopedia, JD.ID dan Shopee.
"Kehadiran Sentra Pengolahan Beras Terpadu modern dan ramah lingkungan telah meningkatkan nilai tambah usaha petani Pamarican. Gabah didapatkan dari petani sekitar kemudian diolah menjadi beras kemasan dengan merk “Si Geulis” dan dijual untuk kebutuhan lokal dan kota sekitar baik offline dan online. Tentu ini sangat membantu Petani,” ungkap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno usai melakukan peninjauan, Rabu (27/2/2019).
Sejak bulan Februari 2018, Bank Mandiri menjalankan program mewirausahakan petani dan membentuk badan usaha dengan nama PT Mitra Desa Pamarican (PT MDP) yang 51% sahamnya dimiiki oleh PT Mitra Bumdes Nasional (PT MBN) dan 49% dimiliki oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bersama dan BUMDes Bersama.
Bank Mandiri juga telah memberikan CSR ke Gapoktan Bersama berupa kompleks Integrated Rice Centre (IRC) atau sering disebut juga sebagai Sentra Pengolahan Gabah Terpadu (SPBT) yang terdiri dari gedung pabrik lengkap dengan mesin IRC modern, gudang (kapasitas 300 ton), kantor, dan toko yang didirikan di atas 6.160 m2 tanah kas desa dengan sewa selama 20 tahun.
Kompleks IRC tersebut telah beroperasi sejak Oktober 2018 dan dikelola secara profesional oleh Gapoktan Bersama dann PT MDP. Pembangunan CSR Bank Mandiri di lahan desa Neglasari ini menggunakan metode Bangun Guna Serah, artinya obyek CSR yang semula dimiliki Gapoktan tersebut setelah 20 tahun akan diserahkan kepada Desa Neglasari.
“Program-program seperti ini saya terus dukung, bagaimana BUMN tidak hanya mencetak keuntungan tetapi juga terus mendukung perbaikan kesejahteraan petani," tegas Menteri Rini.
Selain menyalurkan program CSR, Bank Mandiri juga mendukung pembiayan bagi petani Pamarican melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang terintegrasi dengan Kartu Tani. Hingga saat ini tercatat sebanyak 10.000 kartu tani telah disalurkan di Pamarican dan sebanyak 113.000 kartu di seluruh Kabupaten Ciamis. Sementara total penyaluran KUR tercatat sudah mencapai Rp 21 miliar yang disalurkan kepada 1.210 petani.
PT MDP telah memasarkan beras “Si Geulis” sebanyak 770 ton senilai Rp 8 miliar selama tahun 2018. Beras “Si Geulis” telah mampu memenuhi kebutuhan program Bantuan Pangan non-Tunai (BPNT) Ciamis dan Pangandaran rata-rata sebanyak 120 ton/bulan, penjualan ke distributor dan Pasar induk Jakarta. Pemasaran beras “Si Geulis” juga telah dilakukan secara ONLINE di Blanja.Com, Bukalapak, Tokopedia, JD.ID dan Shopee.
(akr)