Pesawat 737 MAX 8 Diboikot, Ini Kata Boeing

Senin, 11 Maret 2019 - 19:12 WIB
Pesawat 737 MAX 8 Diboikot, Ini Kata Boeing
Pesawat 737 MAX 8 Diboikot, Ini Kata Boeing
A A A
SHANGHAI - Boeing mengatakan penyelidikan tentang kecelakaan Ethiopian Airlines sedang dalam tahap awal dan tidak perlu mengeluarkan pedoman baru untuk operator pesawat 737 MAX 8 berdasarkan informasi sejauh ini. Sementara itu Indonesia dan China telah melakukan larangan terbang sementara terhadap pesawat series tersebut.

"Keselamatan adalah prioritas nomor satu dan kami mengambil setiap langkah untuk sepenuhnya memahami semua aspek dari kecelakaan ini, bekerja sama dengan tim penyelidik dan semua pihak berwenang yang terlibat," kata juru bicara Boeing dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Senin (11/3/2019).

Sebelumnya regulator penerbangan China telah menerbangkan hampir 100 pesawat Boeing Co 737 MAX 8 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangannya, lebih dari seperempat armada global jet melakukan boikot setelah insiden tabrakan salah satu pesawat di Ethiopia.

Sebagai informasi pada Minggu (10/3) lalu, Ethiopian Airlines 737 Max 8 menuju Nairobi jatuh beberapa menit setelah lepas landas hingga menewaskan semua penumpang yang berjumlah 157 orang. Kecelakaan tersebut merupakan yang kedua dengan melibatkan pesawat 737 MAX, versi terbaru dari pesawat penumpang produksi Boeing yang pertama kali masuk layanan pada 2017.

Pada bulan Oktober lalu, 737 MAX yang diterbangkan oleh maskapai berbiaya murah Indonesia Lion Air yang terbang dari Jakarta jatuh 13 menit setelah lepas landas, dan menewaskan semua 189 penumpang dan awak.

Mengikuti langkah China, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Indonesia mengambil langkah untuk melakukan inspeksi, dengan menerapkan larangan terbang sementara pesawat Boeing 737-8 MAX di Indonesia. Kebijakan diambil untuk memastikan bahwa pesawat yang beroperasi di Indonesia dalam kondisi laik terbang, setelah jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines berjenis Boeing 737-8 MAX.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)