Staedtler Jadikan Indonesia Pilot Project Produksi Pensil Plastik

Jum'at, 15 Maret 2019 - 03:31 WIB
Staedtler Jadikan Indonesia Pilot Project Produksi Pensil Plastik
Staedtler Jadikan Indonesia Pilot Project Produksi Pensil Plastik
A A A
JAKARTA - Staedtler berencana memproduksi pensil dengan bahan plastik yang ramah lingkungan dan berteknologi. Rencananya pabrik di Indonesia akan menjadi pilot project dari pensil plastik tersebut.

Merek yang sudah lebih dari 30 tahun menjadi alat tulis andalan para murid dan guru di Indonesia tersebut selalu menggunakan bahan berkualitas. Nah, untuk pensil Staedtler menggunakan kayu yang bersertifikasi sehingga diketahui asal-usulnya dan harus dari hutan berkelanjutan.

Belakangan bahan kayu dengan syarat ketat ini sulit didapat. "Kami akan memproduksi pensil berbahan plastik. Tapi jangan dibayangkan plastik yang ada di sekitar kita. Tentu bahannya ramah lingkungan, karena kami menggunakan standar teknologi Jerman," kata Pramesti Yulfia, marketing manager Staedtler Indonesia, PT ASABA saat memberikan keterangan di Jakarta, Kamis (14/3/2019).

Lebih lanjut, perempuan yang biasa disapa Tiva itu menjelaskan, dari tiga pabrik Staedtler yang ada di dunia, pabrik di Serang, Banten, dijadikan basis produksi pertama. Pabriknya sendiri baru selesai dibangun awal 2019 dan kemungkinan awal tahun depan baru memproduksi secara massal.

Terkait keberadaan yang sudah puluhan tahun, di awal 2019 ini, Staedtler Indonesia menggandeng Dompet Dhuafa ingin menyebarkan semangat berbagi kebaikan melalui kampanye #KaryaBaik. Perusahaan mengajak masyarakat untuk menghasilkan berbagai #KaryaBaik melalui serangkaian kegiatan lomba mewarnai untuk anak-anak di seluruh Indonesia dan media sosial.

"Hasil karya mereka akan dikonversikan menjadi donasi yang akan disumbangkan melalui Dompet Dhuafa. #KaryaBaik oleh Staedtler Indonesia ini akan melibatkan anak-anak, ibu-ibu, dan bahkan khalayak umum untuk dapat berpartisipasi, karena kebaikan itu tidak mengenal umur dan mudah untuk dilakukan," papar Tiva.

Dengan #KaryaBaik, Staedtler percaya bahwa untuk berempati pada sesama dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana, seperti mengikuti lomba mewarnai ini. Anak-anak akan ditanamkan pemikiran, tidak peduli pemenangnya ataupun hasil karyanya, semua karya akan bermanfaat jadi kebaikan melalui #KaryaBaik.

Lomba mewarnai #KaryaBaik ini akan dilaksanakan di 32 kota di seluruh Indonesia, dimulai di Februari dan akan berakhir di bulan April 2019. Target peserta yang mengikuti kampanye ini 25.000 peserta dengan target donasi yang terkumpul Rp40 juta. Dimana setiap #KaryaBaik akan ditukar menjadi donasi Rp1.500 dan didonasikan untuk kaum disabilitas.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5426 seconds (0.1#10.140)