BUMN Sinergi Dorong Pengembangan UMKM di Rest Area
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah BUMN bersinergi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UMKM) di tempat peristirahatan penumpang (rest area) jalan tol.
"Sinergi BUMN yang dilakukan seperti ini yang terus saya dorong supaya perekonomian masyarakat di di sekitar tol ini bisa meningkat. Jalan Tol sudah dibangun, selanjutnya saya mendorong BUMN membantu masyarakat. Saya juga terus mengawas dan memastikan harga sewa tempat jualan di sini terjangkau, tidak menyulitkan pelaku usaha dan pendapatan mereka bisa meningkat," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan tertulis, Minggu (24/3/2019).
Dalam rangka itu, Rini mengunjungi lapak-lapak penjualan di Rest Area 260 B, Brebes. Di Rest Area ini dijual berbagai jajanan khas daerah lokal serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas umum lainnya. UMKM yang dipilih untuk mengisi di sana adalah UMKM yang berlokasi di sekitar rest area seperti Brebes, Tegal, Kendal, dan Semarang.
Selain menyediakan fasilitas dan tempat jual bagi pedagang, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) selaku BUMN koordinator, melakukan pembinaan terhadap kualitas produk, kemasan, pelayanan produk UMKM. Penjualan produk UMKM di Rest Area 260 B memanfaatkan bangunan yang merupakan bekas Pabrik Gula (PG) Banjaratma, Kabupaten Brebes, yang telah direvitalisasi menjadi rest area jalan tol yang terindah di Indonesia.
Bangunan yang termasuk cagar budaya ini akan jadi "The Best Rest Area" dan secara arsitektur akan jadi De Tjolomadoe kedua. Tidak sekadar rest area, tempat tersebut juga akan menjadi destinasi wisata yang menyasar pasar pengguna jalan tol, masyarakat dari kota-kota besar terdekat seperti Semarang Cirebon dan Purwokerto, serta masyarakat sekitar yang ingin berwisata di rest area untuk menikmati kuliner khas daerah ini sekaligus menikmati keindahan arsitektur cagar budaya bangunan bekas PG Banjaratma.
Direktur Utama PPI Agus Andayani mengatakan, revitalisasi PG Banjaratma telah patuh pada kaidah konservasi bangunan cagar budaya, yang salah satunya tidak mengubah nilai artistik dan keaslian bangunan yang secara struktur masih dapat dipertahankan.
Rest area KM 260 B ini merupakan rest area tipe A yang berarti akan memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, toilet, tempat makan minum, bengkel, klinik kesehatan, dan parkir kendaraan kecil dan besar.
Di dalam rest area dibangun puluhan gerai dengan berbagai ukuran yang menempati areal seluas kurang lebih 15.000 m2. Sedangkan luas keseluruhan area rest area KM 260 B ini mencapai 11 hektare.
"Kami juga menghadirkan Café Covare di sini, yang menyediakan aneka kopi nusantara, dengan kualitas unggulan favoritnya yakni kopi Wamena, yang saat ini lagi terkenal sebagai kopi lokal dengan rasa global," ujarnya.
"Sinergi BUMN yang dilakukan seperti ini yang terus saya dorong supaya perekonomian masyarakat di di sekitar tol ini bisa meningkat. Jalan Tol sudah dibangun, selanjutnya saya mendorong BUMN membantu masyarakat. Saya juga terus mengawas dan memastikan harga sewa tempat jualan di sini terjangkau, tidak menyulitkan pelaku usaha dan pendapatan mereka bisa meningkat," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno dalam keterangan tertulis, Minggu (24/3/2019).
Dalam rangka itu, Rini mengunjungi lapak-lapak penjualan di Rest Area 260 B, Brebes. Di Rest Area ini dijual berbagai jajanan khas daerah lokal serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas umum lainnya. UMKM yang dipilih untuk mengisi di sana adalah UMKM yang berlokasi di sekitar rest area seperti Brebes, Tegal, Kendal, dan Semarang.
Selain menyediakan fasilitas dan tempat jual bagi pedagang, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) selaku BUMN koordinator, melakukan pembinaan terhadap kualitas produk, kemasan, pelayanan produk UMKM. Penjualan produk UMKM di Rest Area 260 B memanfaatkan bangunan yang merupakan bekas Pabrik Gula (PG) Banjaratma, Kabupaten Brebes, yang telah direvitalisasi menjadi rest area jalan tol yang terindah di Indonesia.
Bangunan yang termasuk cagar budaya ini akan jadi "The Best Rest Area" dan secara arsitektur akan jadi De Tjolomadoe kedua. Tidak sekadar rest area, tempat tersebut juga akan menjadi destinasi wisata yang menyasar pasar pengguna jalan tol, masyarakat dari kota-kota besar terdekat seperti Semarang Cirebon dan Purwokerto, serta masyarakat sekitar yang ingin berwisata di rest area untuk menikmati kuliner khas daerah ini sekaligus menikmati keindahan arsitektur cagar budaya bangunan bekas PG Banjaratma.
Direktur Utama PPI Agus Andayani mengatakan, revitalisasi PG Banjaratma telah patuh pada kaidah konservasi bangunan cagar budaya, yang salah satunya tidak mengubah nilai artistik dan keaslian bangunan yang secara struktur masih dapat dipertahankan.
Rest area KM 260 B ini merupakan rest area tipe A yang berarti akan memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, toilet, tempat makan minum, bengkel, klinik kesehatan, dan parkir kendaraan kecil dan besar.
Di dalam rest area dibangun puluhan gerai dengan berbagai ukuran yang menempati areal seluas kurang lebih 15.000 m2. Sedangkan luas keseluruhan area rest area KM 260 B ini mencapai 11 hektare.
"Kami juga menghadirkan Café Covare di sini, yang menyediakan aneka kopi nusantara, dengan kualitas unggulan favoritnya yakni kopi Wamena, yang saat ini lagi terkenal sebagai kopi lokal dengan rasa global," ujarnya.
(fjo)