Gubernur Bank of England: Peluang Brexit Tanpa Kesepakatan Sangat Tinggi
A
A
A
LONDON - Gubernur Bank of England Mark Carney memperingatkan, bahwa risiko Inggris tersandung Brexit tanpa kesepakatan sangat tinggi. Seperti diketahui negosiasi keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE) masih berlarut-larut, dimana keduanya belum menyepakati aturan perdagangan hingga sektor keuangan pasca perceraian.
Carney mengatakan, kepada Sky News bahwa meskipun kemajuan terlihat sangat nyata akan tetapi Ia mengingatkan untuk bersiap pergi tanpa kesepakatan sehingga banyak hal yang perlu dikhawatirkan". Ditambah menurutnya omong kosong suatu kesepakatan tidak dapat dicapai dengam mudah.
Para kritikus dinilai akan melihat pernyataan itu sebagai intervensi politik lainnya. Agustus lalu, gubernur mengatakan risiko Inggris pergi tanpa kesepakatan "terasa sangat tidak nyaman", dan komentar terakhirnya tampaknya meningkatkan risiko.
Dia mengatakan bahwa sejak sambutannya tahun lalu situasinya tidak membaik. "Sayangnya, kupikir itu terbukti akurat. Sekarang peluangnya sangat tinggi," ujar Gubernur Bank of England Mark Carney.
Opsi default Inggris adalah meninggalkan Uni Eropa pada 12 April, mendatang. Sementara Rabu kemarin, Perdana Menteri Theresa May mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn untuk mencoba mencari jalan keluar dari kebuntuan saat ini. Tapi hal itu menuai kritik dari beberapa anggota parlemen Konservatif Tory.
"Kita berada dalam situasi dimana kehendak yang diungkapkan Parlemen beberapa ingin capai kesepakatan, jadi untuk menempatkannya di ganda negatif. Parlemen menentang tanpa kesepakatan, pemerintah seperti yang diungkapkan oleh perdana menteri juga menentang tanpa kesepakatan, Uni Eropa menentang tanpa kesepakatan, namun kemungkinan, itu adalah opsi default," paparnya.
Sambung Carney bersikeras, bahwa pusat keuangan London siap untuk mengatasi dampak dari Brexit tanpa kesepakatan. "Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan jika Brexit tidak ada kesepakatan, tetapi sektor keuangan bukan salah satunya," tegasnya yakin.
Carney mengatakan, kepada Sky News bahwa meskipun kemajuan terlihat sangat nyata akan tetapi Ia mengingatkan untuk bersiap pergi tanpa kesepakatan sehingga banyak hal yang perlu dikhawatirkan". Ditambah menurutnya omong kosong suatu kesepakatan tidak dapat dicapai dengam mudah.
Para kritikus dinilai akan melihat pernyataan itu sebagai intervensi politik lainnya. Agustus lalu, gubernur mengatakan risiko Inggris pergi tanpa kesepakatan "terasa sangat tidak nyaman", dan komentar terakhirnya tampaknya meningkatkan risiko.
Dia mengatakan bahwa sejak sambutannya tahun lalu situasinya tidak membaik. "Sayangnya, kupikir itu terbukti akurat. Sekarang peluangnya sangat tinggi," ujar Gubernur Bank of England Mark Carney.
Opsi default Inggris adalah meninggalkan Uni Eropa pada 12 April, mendatang. Sementara Rabu kemarin, Perdana Menteri Theresa May mengadakan pembicaraan dengan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn untuk mencoba mencari jalan keluar dari kebuntuan saat ini. Tapi hal itu menuai kritik dari beberapa anggota parlemen Konservatif Tory.
"Kita berada dalam situasi dimana kehendak yang diungkapkan Parlemen beberapa ingin capai kesepakatan, jadi untuk menempatkannya di ganda negatif. Parlemen menentang tanpa kesepakatan, pemerintah seperti yang diungkapkan oleh perdana menteri juga menentang tanpa kesepakatan, Uni Eropa menentang tanpa kesepakatan, namun kemungkinan, itu adalah opsi default," paparnya.
Sambung Carney bersikeras, bahwa pusat keuangan London siap untuk mengatasi dampak dari Brexit tanpa kesepakatan. "Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan jika Brexit tidak ada kesepakatan, tetapi sektor keuangan bukan salah satunya," tegasnya yakin.
(akr)