Majukan Potensi Daerah, Petrokimia Gresik Gelar Kelas Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Anak usaha PT Pupuk Indonesia, PT Petrokimia Gresik menggelar Kelas Kreatif di Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut melibatkan para pelaku usaha di industri kreatif yang telah berpengalaman dan sukses mengembangkan produk-produk berbasis sumber daya lokal.
Dengan demikian, diharapkan mereka bisa memberikan berbagai tips wirausaha efektif kepada para mahasiswa sehingga memiliki keberanian untuk membuka usaha.
Manajer Humas Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan mengungkapkan, pihaknya sangat termotivasi untuk memberikan ide dan motivasi kepada para milennial yang kelak akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Mereka akan menjadi mesin penggerak ekonomi dalam beberapa tahun ke depan. Maka itu kami ingin mereka mulai menyadari potensi apa saja yang mereka dan daerah mereka miliki," ujar Ihwan di Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Ia melihat ada banyak komoditas lokal yang berpeluang besar untuk dikembangkan. Tentu saja, diperlukan inovasi dan kreasi agar mereka memiliki nilai tambah sehingga memiliki daya saing.
"Tidak perlu yang jauh-jauh, ada banyak produk lokal yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Kopi, cokelat, bunga dan lain-lain adalah beberapa di antara mereka," tuturnya.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus Tyas Catur Pramudi mengatakan kegiatan kelas kreatif tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mengangkat kesadaran anak muda akan potensi daerah masing-masing.
"Dengan sentuhan inovasi dan ide-ide yang lebih baru dan segar, produk-produk lokal akan bisa bersaing terlebih dengan memanfaatkan teknologi digital yang sudah menjadi makanan sehari-hari kaum milennial," ucapnya.
Dalam pelaksanan kelas kreatif, Petrokimia Gresik menggandeng mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip dan Fakultas Ilmu Komputer Udinus dengan melibatkan total lebih dari 350 peserta.
Adapun kelas kreatif yang dibuka meliputi kelas kopi, cokelat, florist, eceng gondok dan mangrove.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan kegiatan BUMN Goes to Campus juga bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan-perusahaan negara kepada para kaum muda.
Menurut prognosis Kementerian BUMN, pada 2018 lalu, laba bersih yang dikantongi seluruh perseroan, termasuk kontribusi Pupuk Indonesia, mencapai Rp188 triliun. Pencapaian itu tumbuh tipis 1,07% dari Rp186 triliun pada 2017.
Raihan itu pun tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perusahaan tetapi juga disumbangkan untuk berbagai kegiatan yang menyentuh langsung di masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan sosial dan kelas kreatif di berbagai kampus.
"Dengan rangkaian kegiatan ini kami harap mahasiswa dapat memaksimalkan potensi untuk berperan aktif dalam memajukan perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah," tutup Wijaya.
Dengan demikian, diharapkan mereka bisa memberikan berbagai tips wirausaha efektif kepada para mahasiswa sehingga memiliki keberanian untuk membuka usaha.
Manajer Humas Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan mengungkapkan, pihaknya sangat termotivasi untuk memberikan ide dan motivasi kepada para milennial yang kelak akan menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
"Mereka akan menjadi mesin penggerak ekonomi dalam beberapa tahun ke depan. Maka itu kami ingin mereka mulai menyadari potensi apa saja yang mereka dan daerah mereka miliki," ujar Ihwan di Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Ia melihat ada banyak komoditas lokal yang berpeluang besar untuk dikembangkan. Tentu saja, diperlukan inovasi dan kreasi agar mereka memiliki nilai tambah sehingga memiliki daya saing.
"Tidak perlu yang jauh-jauh, ada banyak produk lokal yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan. Kopi, cokelat, bunga dan lain-lain adalah beberapa di antara mereka," tuturnya.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Udinus Tyas Catur Pramudi mengatakan kegiatan kelas kreatif tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga mengangkat kesadaran anak muda akan potensi daerah masing-masing.
"Dengan sentuhan inovasi dan ide-ide yang lebih baru dan segar, produk-produk lokal akan bisa bersaing terlebih dengan memanfaatkan teknologi digital yang sudah menjadi makanan sehari-hari kaum milennial," ucapnya.
Dalam pelaksanan kelas kreatif, Petrokimia Gresik menggandeng mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Undip dan Fakultas Ilmu Komputer Udinus dengan melibatkan total lebih dari 350 peserta.
Adapun kelas kreatif yang dibuka meliputi kelas kopi, cokelat, florist, eceng gondok dan mangrove.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan kegiatan BUMN Goes to Campus juga bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan-perusahaan negara kepada para kaum muda.
Menurut prognosis Kementerian BUMN, pada 2018 lalu, laba bersih yang dikantongi seluruh perseroan, termasuk kontribusi Pupuk Indonesia, mencapai Rp188 triliun. Pencapaian itu tumbuh tipis 1,07% dari Rp186 triliun pada 2017.
Raihan itu pun tidak sepenuhnya digunakan untuk kepentingan perusahaan tetapi juga disumbangkan untuk berbagai kegiatan yang menyentuh langsung di masyarakat, termasuk kegiatan-kegiatan sosial dan kelas kreatif di berbagai kampus.
"Dengan rangkaian kegiatan ini kami harap mahasiswa dapat memaksimalkan potensi untuk berperan aktif dalam memajukan perekonomian daerah, membuka lapangan kerja, dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan pendapatan asli daerah," tutup Wijaya.
(fjo)