Resmikan Gardu Induk Sistem 150 kV, PLN Hemat Rp265 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN secara resmi mengoperasikan tiga gardu induk (GI) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) yang terdapat di Provinsi Aceh.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan secara langsung meresmikan beroperasinya tiga gardu induk dan saluran udara tegangan tinggi. Selain dapat meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, dampak positif dengan ber operasinya GI dan SUTT ini juga berpotensi untuk penghematan perseroan sebesar Rp265,5 miliar per tahun.
Peresmian proyek kelistrikan di Provinsi Aceh tersebut dipusatkan di GI 150 kV Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain Menteri ESDM, acara ini juga dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana, dan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, turut hadir pula stakeholder yang terlibat langsung ataupun tidak langsung selama proses pengerjaan serta dihadiri masyarakat sekitar proyek.
“Kami harap peresmian ini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah me lalui keandalan sistem kelistrikan dan suplai yang men cukupi,” kata Jonan berdasarkan keterangan resminya kemarin.
Jonan menambahkan, khusus GI 150 kV Takengon dan SUTT 150kV Takengon-Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh Bagian Tengah dengan kapasitas 30 MVA.
“Terima kasih atas kerja keras rekan-rekan PLN sehingga gardu induk dan transmisi ini bisa cepat terselesaikan. Ini semua demi meningkatkan keandalan listrik, khususnya di Aceh,” imbuh Jonan.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan apresiasinya terhadap kinerja PLN di Aceh. “Terima kasih PLN atas kerja kerasnya. Dengan listrik yang cukup, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami juga berharap dengan diresmikannya kelistrikan hari ini, listrik di Aceh semakin andal,” ujar Nova.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto memastikan bahwa percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan diharapkan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia.
Pihaknya menambahkan, setelah terkoneksi dengan sistem 150 kV Sumatera bagian utara yang menjadi salah satu sumber suplai utama untuk permintaan energi listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, tentu saja hal ini akan meningkatkan kehandalan suplai energi di lokasi tersebut.
“Sistem andal dan PLN bisa menghemat hingga Rp265,5 miliar per tahun. Hal ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, mulai warga, stakeholder, hingga pemerintah Provinsi Aceh, serta kerja keras dan cerdas teman-teman PLN,” tambahnya.
Adapun tiga GI dan SUTT yang diresmikan, yakni gardu induk 150 kV Takengon dan gardu induk extension 150 kV Bireuen dan saluran udara tegangan tinggi 150 kV Takengon-Bireuen, gardu induk 150 kV Kutacane, dan gardu induk extension 150 kV Berastagi, dan saluran udara tegangan tinggi 150 kV Berastagi-Kutacane, gardu induk 150 kV Subu lusalam, dan gardu induk extension 150 kV Sidikalang, dan saluran udara tegangan tinggi Sidikalang-Subulusalam.
Untuk ke depannya, GI dan SUTT Takengon-Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan kapasitas 88 MW yang direncanakan COD pada 2021- 2022. Kehadiran PLTA Peusangan nantinya selain bisa memenuhi kebutuhan listrik, juga bisa menghemat biaya operasional PLN, khususnya di wilayah Aceh hingga Rp26 miliar per tahun. (Nanang Wijayanto)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan secara langsung meresmikan beroperasinya tiga gardu induk dan saluran udara tegangan tinggi. Selain dapat meningkatkan kapasitas penyediaan energi listrik untuk Provinsi Aceh khususnya Aceh Tengah dan Bener Meriah, dampak positif dengan ber operasinya GI dan SUTT ini juga berpotensi untuk penghematan perseroan sebesar Rp265,5 miliar per tahun.
Peresmian proyek kelistrikan di Provinsi Aceh tersebut dipusatkan di GI 150 kV Takengon, Kecamatan Bebesen, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
Selain Menteri ESDM, acara ini juga dihadiri oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Dirjen Ketenagalistrikan Rida Mulyana, dan Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto, turut hadir pula stakeholder yang terlibat langsung ataupun tidak langsung selama proses pengerjaan serta dihadiri masyarakat sekitar proyek.
“Kami harap peresmian ini bisa mendukung pertumbuhan perekonomian Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah me lalui keandalan sistem kelistrikan dan suplai yang men cukupi,” kata Jonan berdasarkan keterangan resminya kemarin.
Jonan menambahkan, khusus GI 150 kV Takengon dan SUTT 150kV Takengon-Bireuen merupakan GI dan SUTT pertama di Aceh Bagian Tengah dengan kapasitas 30 MVA.
“Terima kasih atas kerja keras rekan-rekan PLN sehingga gardu induk dan transmisi ini bisa cepat terselesaikan. Ini semua demi meningkatkan keandalan listrik, khususnya di Aceh,” imbuh Jonan.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyatakan apresiasinya terhadap kinerja PLN di Aceh. “Terima kasih PLN atas kerja kerasnya. Dengan listrik yang cukup, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami juga berharap dengan diresmikannya kelistrikan hari ini, listrik di Aceh semakin andal,” ujar Nova.
Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto memastikan bahwa percepatan yang dilakukan PLN dalam pembangunan kelistrikan diharapkan bisa menarik investor untuk datang dan memanfaatkan energi listrik yang tersedia.
Pihaknya menambahkan, setelah terkoneksi dengan sistem 150 kV Sumatera bagian utara yang menjadi salah satu sumber suplai utama untuk permintaan energi listrik di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah, tentu saja hal ini akan meningkatkan kehandalan suplai energi di lokasi tersebut.
“Sistem andal dan PLN bisa menghemat hingga Rp265,5 miliar per tahun. Hal ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, mulai warga, stakeholder, hingga pemerintah Provinsi Aceh, serta kerja keras dan cerdas teman-teman PLN,” tambahnya.
Adapun tiga GI dan SUTT yang diresmikan, yakni gardu induk 150 kV Takengon dan gardu induk extension 150 kV Bireuen dan saluran udara tegangan tinggi 150 kV Takengon-Bireuen, gardu induk 150 kV Kutacane, dan gardu induk extension 150 kV Berastagi, dan saluran udara tegangan tinggi 150 kV Berastagi-Kutacane, gardu induk 150 kV Subu lusalam, dan gardu induk extension 150 kV Sidikalang, dan saluran udara tegangan tinggi Sidikalang-Subulusalam.
Untuk ke depannya, GI dan SUTT Takengon-Bireuen dapat berfungsi sebagai evakuasi daya PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan kapasitas 88 MW yang direncanakan COD pada 2021- 2022. Kehadiran PLTA Peusangan nantinya selain bisa memenuhi kebutuhan listrik, juga bisa menghemat biaya operasional PLN, khususnya di wilayah Aceh hingga Rp26 miliar per tahun. (Nanang Wijayanto)
(nfl)