IHSG Melemah 1,05%, Bursa Asia Jatuh Akibat Geopolitik
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (11/4/2019) terpaku di zona merah. IHSG pada penutupan petang ini, melemah 68,16 poin atau 1,05% ke level 6.410,17.
Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 10,07 poin atau 0,16% ke level 6.468,26. Kamis ini, indeks diperdagangkan di level 6.410,17-6.472,73.
Sembilan indeks sektoral memerah menekan IHSG, dimana empat terkoreksi lebih dari 1%. Industri dasar -2,32%, manufaktur -1,68%, konsumer -1,46%, dan aneka industri -1,38%. Satu-satuya yang menguat pertambangan +0,27%.
Di bursa dalam negeri, dari 566 saham yang ditransaksikan, 274 tertekan, 145 tetap, dan 147 menguat. Nilai transaksi saham Rp9,85 triliun dari 18,86 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp583,32 miliar, dengan aksi beli asing Rp4,72 triliun dan aksi jual asing Rp4,14 triliun.
Senada, pasar saham utama Asia pada Kamis petang ini ditutup cenderung melemaj, imbas perkembangan geopolitik, diantaranya Brexit dan masih berlarut-larutnya pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari CNBC, indeks Shanghai China ditutup turun 1,6% menjadi 3.189,96, Shenzhen jatuh 2,18% ke level 1.740,37, dan Hang Seng turun 0,93% ke posisi 29.839,45
Pelemahan pasar saham China juga dipengaruhi oleh meningkatnya inflasi di negara tersebut, dimana Maret lalu, inflasi meningkat menjadi 2,1%, level tertinggi selama 5 bulan belakangan.
Di Korea Selatan, Kospi ditutup hampir mendatar di 2.224,44. ASX 200 Australia melemah 0,4% menjadi 6.198,70, merespon pengumuman pemilihan umum Perdana Menteri pada Mei mendatang. Topix Tokyo turun tipis ke 1.606,52, dan hanya Nikkei 225 yang melawan tren dengan naik 0,11% ke level 21.711,38.
Sebelumnya, di awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 10,07 poin atau 0,16% ke level 6.468,26. Kamis ini, indeks diperdagangkan di level 6.410,17-6.472,73.
Sembilan indeks sektoral memerah menekan IHSG, dimana empat terkoreksi lebih dari 1%. Industri dasar -2,32%, manufaktur -1,68%, konsumer -1,46%, dan aneka industri -1,38%. Satu-satuya yang menguat pertambangan +0,27%.
Di bursa dalam negeri, dari 566 saham yang ditransaksikan, 274 tertekan, 145 tetap, dan 147 menguat. Nilai transaksi saham Rp9,85 triliun dari 18,86 miliar lembar saham. Transaksi bersih asing Rp583,32 miliar, dengan aksi beli asing Rp4,72 triliun dan aksi jual asing Rp4,14 triliun.
Senada, pasar saham utama Asia pada Kamis petang ini ditutup cenderung melemaj, imbas perkembangan geopolitik, diantaranya Brexit dan masih berlarut-larutnya pembicaraan dagang Amerika Serikat dengan China.
Melansir dari CNBC, indeks Shanghai China ditutup turun 1,6% menjadi 3.189,96, Shenzhen jatuh 2,18% ke level 1.740,37, dan Hang Seng turun 0,93% ke posisi 29.839,45
Pelemahan pasar saham China juga dipengaruhi oleh meningkatnya inflasi di negara tersebut, dimana Maret lalu, inflasi meningkat menjadi 2,1%, level tertinggi selama 5 bulan belakangan.
Di Korea Selatan, Kospi ditutup hampir mendatar di 2.224,44. ASX 200 Australia melemah 0,4% menjadi 6.198,70, merespon pengumuman pemilihan umum Perdana Menteri pada Mei mendatang. Topix Tokyo turun tipis ke 1.606,52, dan hanya Nikkei 225 yang melawan tren dengan naik 0,11% ke level 21.711,38.
(ven)