DPPU Binaka Beroperasi, Pertamina Komitmen Pemerataan Distribusi

Kamis, 11 April 2019 - 18:57 WIB
DPPU Binaka Beroperasi,...
DPPU Binaka Beroperasi, Pertamina Komitmen Pemerataan Distribusi
A A A
JAKARTA - PT Pertamina menegaskan komitmen untuk melakukan pemerataan distribusi bahan bakar ke seluruh pelosok Tanah Air, salah satunya ditunjukkan lewat pengoperasian Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Binaka, Gunung Sitoli, Kepulauan Nias. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto menerangkan, Pertamina mampu menjalan fungsi ganda dengan bersedia masuk ke wilayan yang dari segi bisnis tidak terlalu menguntungkan.

“Ini pengabdian yang sering dilakukan Pertamina sebagai BUMN. Mereka tetap melakukan pemerataan distribusi ke seluruh tanah air, termasuk ke wilayah yang tidak menguntungkan dari sisi ekonomi. Hal ini yang tidak bisa dilakukan perusahaan swasta atau asing,” kata Toto yang juga Managing Director Lembaga Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LMFEB UI), Kamis (11/4/2019).

Sebagai BUMN yang juga merupakan alat negara, lanjut Toto, Pertamina memang memiliki fungsi ganda. Pertama, harus mencari keuntungan serta kedua, harus menjalankan tugas sebagai agen of development. Melalui pengoperasian DPPU Gunung Sitoli, Ia menilai bahwa Pertamina sudah menjalankan kedua fungsi tersebut dengan baik.

Dalam kondisi demikian, menurut Toto, pengoperasian DPPU Gunung Sitoli yang berada di area remote juga berarti bahwa Pertamina sudah menjalankan fungsi keperintisan. Fungsi keperintisan tersebut memiliki peran strategis bagi pengembangan ekonomi wilayah setempat, karena hampir tak ada badan usaha lain, terutama swasta dan asing yang bersedia masuk ke wilayah ‘kering’ tersebut.

Dalam konteks itu pula Toto berpendapat, jika Pemerintah lebih membuka pasar Avtur, hendaknya membuat kebijakan yang sama. Artinya, Pemerintah turut memberi penugasan kepada ‘pemain’ baru tersebut untuk turut mengemban fungsi ‘agent of development’ seperti yang dilakukan Pertamina.

“Jadi kalau pemerintah mau bikin kebijakan yang fair, sebaiknya menawarkan kepada badan usaha baru itu untuk membuka di wilayah wilayah yang memang dianggap baru. Tetapi apa ada yang mau?” kata Toto.

Pada Selasa kemarin, Pertamina meresmikan beroperasinya DPPU Binaka, Gunung Sitoli, Kepulauan Nias, meski wilayah tersebut dinilai tidak menguntungkan karena penurunan konsumsi avtur akibat berkurangnya penerbangan. Konsumsi Avtur di Bandara Binaka juga tidak signifikan karena hanya melayani tujuh kali penerbangan setiap hari dari Kualanamu, Minangkabau, dan Cengkareng.

Ketua DPRD Kota Gunung Sitoli, Herman Jaya Harefa, menyambut baik peresmian DPPU Binaka, tersebut. Menurutnya pengoperasian DPPU bisa memunculkan dampak positif bagi warga, tidak hanya Nias namun juga Gunung Sitoli. “Kami sudah lama merindukan pengoperasian DPPU di sini. Makanya kami beri apresiasi kepada Pertamina,” jelas Herman.

Sebagai wilayah transit, terang dua Gunung Sitoli akan menerima efek domino kebijakan tersebut. Karena distribusi Avtur yang lancar tentu akan berpengaruh terhadap kelancaran penerbangan itu sendiri. Kondisi demikian, akan berpengaruh terhadap banyak sektor di kota tersebut.

“Semua orang yang akan menuju berbagai pelosok di Nias harus melalui Gunung Sitoli. Jika penerbangan lancar, maka akan berpengaruh positif terhadap banyak sektor di sini, termasuk perhotelan, transportasi, rumah makan, dan berbagai usaha kecil menengah,” papar Herman.

Di sisi lain diharapkan dengan kelancaran pasokan Avtur, perusahaan penerbangan bersedia membuka jalur penerbangan dari Jakarta menuju Gunung Sitoli. Pasalnya, banyak penumpang yang sebenarnya hendak menuju Jakarta, namun harus transit terlebih dahulu ke Medan. “Kalau ada yang langsung ke Jakarta tentu akan sangat menghemat pengeluaran warga,” kata dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0752 seconds (0.1#10.140)