PLN Sambung Listrik Gratis 11.000 Keluarga Tidak Mampu di NTT
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi di Nusa Tenggara Timur (NTT), PT PLN (Persero) memberikan bantuan sambung listrik gratis bagi 11.000 Kepala Keluarga (KK) tidak mampu di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Rasio Elektrifikasi NTT hingga Maret 2019 tercatat hanya sebesar 71%, merupakan yang terendah di Indonesia. Untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebanyak 90% pada 2019, PLN memberikan bantuan sambung listrik gratis bagi rumah tangga miskin dan tidak mampu.
Bantuan diberikan secara simbolis oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam acara peresmian PLTMG MPP Flores 20 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/4/2019).
Jonan menegaskan, pemerataan pembangunan harus dilakukan. Dukungan dari aparat daerah dan berbagai pihak sangat diperlukan agar program elektrifikasi ini berjalan dengan baik.
"Terima kasih kepada PLN dan Pemda setempat yang telah membantu saudara-saudara kita yang sebelumnya tidak punya listrik, sekarang sudah mendapat listrik," ungkap Jonan.
Provinsi NTT memiliki jumlah rumah tangga sebanyak 1.168.785 rumah tangga (RT). Berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), terdapat 24.681 Rumah Tangga Miskin yang terdiri atas 17.259 RT belum berlistrik dan 7.422 RT menyalur.
Sebagai upaya pemerataan rasio elektrifikasi di NTT, maka diprioritaskan untuk melistriki 17.259 RT Miskin Belum Berlistriki yang dibagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama diberikan kepada 11.000 RT melalui CSR PLN hari ini dan tahap selanjutnya sebanyak 6.529 RT melalui bantuan lain (Sinergi BUMN, CSR Badan Usaha Sektor ESDM, dll).
Realisasi Tahap 1 CSR PLN untuk melistriki 11.000 RT Miskin di Provinsi NTT sampai dengan 7 April 2019, telah mencapai 1.219 RT.
Selain bantuan sambungan listrik gratis, pemerintah akan memasang lampu tenaga surya home solar system bagi rumah-rumah warga yang tidak memiliki jaringan listrik.
Rahmawati, warga Dusun Rangko mengucap syukur atas bantuan sambung listrik gratis ini. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan minyak untuk penerangan dan memasak. Dalam seminggu ia dapat menghabiskan 1 liter minyak.
"Senang sekali ada listrik. Sudah bebas beraktivitas. Biasanya saya pakai lentera. Setengah mati kalau minyak habis, matikan lampunya dulu baru bakar kembali. Pernah juga kayunya habis jadi harus cari kayu pagi-pagi. Sengsara sekali," tutur Rahmawati.
Tetangganya, Andi Putra, juga merasakam hal yang sama. Dirinya dapat menghabiskan Rp300.000 sebulan untuk membeli minyak. "Saya sangat bersyukur sekali dengan adanya listrik," kata Andi.
Rasio Elektrifikasi NTT hingga Maret 2019 tercatat hanya sebesar 71%, merupakan yang terendah di Indonesia. Untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebanyak 90% pada 2019, PLN memberikan bantuan sambung listrik gratis bagi rumah tangga miskin dan tidak mampu.
Bantuan diberikan secara simbolis oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dalam acara peresmian PLTMG MPP Flores 20 MW di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/4/2019).
Jonan menegaskan, pemerataan pembangunan harus dilakukan. Dukungan dari aparat daerah dan berbagai pihak sangat diperlukan agar program elektrifikasi ini berjalan dengan baik.
"Terima kasih kepada PLN dan Pemda setempat yang telah membantu saudara-saudara kita yang sebelumnya tidak punya listrik, sekarang sudah mendapat listrik," ungkap Jonan.
Provinsi NTT memiliki jumlah rumah tangga sebanyak 1.168.785 rumah tangga (RT). Berdasarkan data TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan), terdapat 24.681 Rumah Tangga Miskin yang terdiri atas 17.259 RT belum berlistrik dan 7.422 RT menyalur.
Sebagai upaya pemerataan rasio elektrifikasi di NTT, maka diprioritaskan untuk melistriki 17.259 RT Miskin Belum Berlistriki yang dibagi menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama diberikan kepada 11.000 RT melalui CSR PLN hari ini dan tahap selanjutnya sebanyak 6.529 RT melalui bantuan lain (Sinergi BUMN, CSR Badan Usaha Sektor ESDM, dll).
Realisasi Tahap 1 CSR PLN untuk melistriki 11.000 RT Miskin di Provinsi NTT sampai dengan 7 April 2019, telah mencapai 1.219 RT.
Selain bantuan sambungan listrik gratis, pemerintah akan memasang lampu tenaga surya home solar system bagi rumah-rumah warga yang tidak memiliki jaringan listrik.
Rahmawati, warga Dusun Rangko mengucap syukur atas bantuan sambung listrik gratis ini. Sebelumnya, ia hanya mengandalkan minyak untuk penerangan dan memasak. Dalam seminggu ia dapat menghabiskan 1 liter minyak.
"Senang sekali ada listrik. Sudah bebas beraktivitas. Biasanya saya pakai lentera. Setengah mati kalau minyak habis, matikan lampunya dulu baru bakar kembali. Pernah juga kayunya habis jadi harus cari kayu pagi-pagi. Sengsara sekali," tutur Rahmawati.
Tetangganya, Andi Putra, juga merasakam hal yang sama. Dirinya dapat menghabiskan Rp300.000 sebulan untuk membeli minyak. "Saya sangat bersyukur sekali dengan adanya listrik," kata Andi.
(fjo)