Pertaflosim, Inovasi Pertamina untuk Efisiensi Sektor Hulu
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) meluncurkan PertafloSIM, sebuah peranti lunak penghitung aliran minyak dan gas dalam pipa sejak dari dasar sumur hingga ke permukaan dan titik serah atau titik jual (sales point). Peranti lunak ini merupakan hasil inovasi para teknisi perminyakan Pertamina bersama dengan Research Consortium OPPINET Institut Teknologi Bandung (ITB).
Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina Heru Setiawan menyatakan, inovasi peranti lunak ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi khususnya di sektor hulu, karena biayanya jauh lebih hemat dibanding peranti lunak komersial dengan sistem sewa lisensi yang sebelumnya digunakan Pertamina.
"Pertamina saat ini sedang mengembangkan jaringan perpipaan yang luas pada blok-blok terminasi, sehingga software ini sangat mendukung efisiensi di sektor hulu," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (16/4/2019).
PertafloSIM merupakan hasil inovasi anak negeri sendiri. Kinerjanya sudah divalidasi dengan data lapangan-lapangan di Indonesia, dan berhasil memberikan solusi terhadap masalah operasi yang ada.
"Software ini sudah diterapkan pada uji coba di Lapangan Tambun yang memiliki jaringan lengkap mulai dari dry gas, black oil, dan model multiphase compositional," jelas Heru.
PertafloSIM juga telah dipresentasikan kepada SKK Migas dan Direktorat Hulu yang akan menjadi potensi pengguna paling besar mulai dari Upstream Technical Center, Eksploitasi Pertamina EP, Asset-1, Asset-2, Asset-3, Asset-4, dan Asset-5 Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina Hulu Mahakam.
Ke depan, PertafloSIM rencananya akan digunakan secara intensif di lingkungan Pertamina sehingga terwujud efisiensi biaya produksi dan terciptanya potensi perusahaan dalam mengembangkan teknologi sendiri.
Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina Heru Setiawan menyatakan, inovasi peranti lunak ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk melakukan efisiensi khususnya di sektor hulu, karena biayanya jauh lebih hemat dibanding peranti lunak komersial dengan sistem sewa lisensi yang sebelumnya digunakan Pertamina.
"Pertamina saat ini sedang mengembangkan jaringan perpipaan yang luas pada blok-blok terminasi, sehingga software ini sangat mendukung efisiensi di sektor hulu," ujar Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (16/4/2019).
PertafloSIM merupakan hasil inovasi anak negeri sendiri. Kinerjanya sudah divalidasi dengan data lapangan-lapangan di Indonesia, dan berhasil memberikan solusi terhadap masalah operasi yang ada.
"Software ini sudah diterapkan pada uji coba di Lapangan Tambun yang memiliki jaringan lengkap mulai dari dry gas, black oil, dan model multiphase compositional," jelas Heru.
PertafloSIM juga telah dipresentasikan kepada SKK Migas dan Direktorat Hulu yang akan menjadi potensi pengguna paling besar mulai dari Upstream Technical Center, Eksploitasi Pertamina EP, Asset-1, Asset-2, Asset-3, Asset-4, dan Asset-5 Pertamina EP, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina Hulu Mahakam.
Ke depan, PertafloSIM rencananya akan digunakan secara intensif di lingkungan Pertamina sehingga terwujud efisiensi biaya produksi dan terciptanya potensi perusahaan dalam mengembangkan teknologi sendiri.
(fjo)