Tren Investasi Diprediksi Meningkat Pasca Pemilu

Rabu, 24 April 2019 - 21:07 WIB
Tren Investasi Diprediksi Meningkat Pasca Pemilu
Tren Investasi Diprediksi Meningkat Pasca Pemilu
A A A
JAKARTA - Pemerintah memprediksi tren peningkatan investasi pasca pemilu 2019 akan terjadi. Hal ini didasarkan pada data BKPM dari tahun 2003 hingga 2018 yang menunjukkan perkembangan investasi selama satu tahun sebelum Pemilu cenderung mengalami penurunan. Sedangkan setelah Pemilu cenderung meningkat, terutama pada investasi asal luar negeri.

Pemerintah juga akan memanfaatkan peningkatan investasi guna mengurangi defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan, di samping dua strategi lain yaitu mengendalikan impor dan meningkatkan ekspor.

“Belajar dari negara-negara yang berhasil keluar dari middle income trap, kunci keberhasilan pembangunan berkelanjutan adalah memperkuat daya saing ekonomi dengan mendorong ekspor dan investasi sebagai komponen utama pertumbuhan ekonomi,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Susiwijono di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Sambung dia menambahkan, kebutuhan investasi untuk tahun 2020 diperkirakan sebesar Rp5.803 triliun sampai Rp5.823 triliun. Angka tersebut akan dipenuhi dari sektor perbankan yang diharapkan tumbuh 13,5%-15% serta sektor pasar modal yang diproyeksi tumbuh 10%. Untuk itu, Pemerintah Pusat perlu terus mengalokasi belanja produktif melalui peningkatan Belanja Modal di APBN.

Sementara dukungan dari Pemerintah Daerah adalah melalui alokasi anggaran infrastruktur dengan didorong ketentuan alokasi sebesar 25% dari total Dana Transfer Umum sehingga mampu mendukung kebutuhan investasi. "Ketidakpastian ekonomi global yang makin dalam. Kondisi ini menuntut pemerintah untuk berhati-hati dalam merumuskan bauran kebijakan yang tepat," katanya.

Dalam jangka pendek, Pemerintah menitikberatkan pada perbaikan iklim usaha melalui Online Single Submission (OSS) dan e-Gov. Selain itu juga penyediaan fasilitas insentif perpajakan dan pengembangan SDM (program vokasi), kebijakan peningkatan ekspor, serta pengembangan pariwisata. Sementara di jangka menengah-panjang, Pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM.

Mengenai pertumbuhan ekonomi, Pemerintah menargetkan akan tumbuh sebesar 5,3% untuk 2019, dan kisaran 5,3% - 5,6% pada 2020. Salah satu prasyarat untuk merealisasikannya, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mesti tumbuh di kisaran 7,0% - 7,4%. Alokasi capital expenditure BUMN juga diprediksi berkisar antara Rp472 triliun s.d. Rp473 triliun, baik dalam rangka mendukung pelaksanaan program penugasan pemerintah maupun inisiatif pengembangan bisnis BUMN.

Kemudian Penanaman Modal Asing (PMA) diharapkan meningkat mencapai Rp427 triliun sampai dengan Rp429 triliun. Hal itu didukung oleh kebijakan insentif fiskal dan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) dengan tetap menjaga ketahanan usaha dalam negeri.

Terakhir yang terpenting, peran swasta juga diharapkan terus meningkat, didukung oleh pemberian insentif oleh Pemerintah dan program Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5711 seconds (0.1#10.140)