Bandara New Yogya Dipastikan Siap Hadapi Mudik Lebaran 2019
A
A
A
KULONPROGO - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi memastikan, kesiapan Bandara Internasional Yogyakarta (New Yogya) dalam menghadapi masa arus mudik Lebaran 2019. Hal ini ditekankan saat menyambut kedatangan Menteri BUMN Rini Soemarno di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) dalam rangka kunjungan kerja.
“Kami sungguh antusias menyambut kunjungan Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno ke Bandara Internasional Yogyakarta hari ini karena kami ingin menunjukkan bukti kesiapan bandara ini untuk operasional penerbangan dan menghadapi masa arus mudik Lebaran 2019," ujar Dirut AP I Faik Fahmi.
Kunjungan Menteri BUMN ini merupakan kunjungan kerja perdana ke YIA untuk meninjau operasional YIA di mana pada Senin 6 Mei 2019 lalu telah dilakukan penerbangan komersial perdana oleh Citilink, progress pembangunan yang telah mencapai 53% dan kesiapan YIA dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2019.
Pada masa arus mudik Lebaran 2019, tambah Faik Fahmi, seluruh penerbangan tambahan (extra flight) akan dialihkan ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Pemindahan ini dilakukan guna membantu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Bandara Adisutjipto pada musim puncak Lebaran 2019. Sebagai informasi, pada masa mudik 2018 terdapat 32 tambahan penerbangan ke Bandara Adisutjipto.
Pada kesempatan ini, Menteri BUMN Rini Soemarno juga memberikan santunan kepada 300 anak yatim piatu di Kulon Progo. Santunan diberikan secara simbolis oleh Menteri BUMN yang didampingi Faik Fahmi kepada 20 perwakilan anak yatim di Masjid Al Akbar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo merupakan solusi atas kondisi lack of capacity yang terjadi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, di mana kapasitas bandara sangat terbatas sementara permintaan slot penerbangan cukup tinggi.
Selain itu, YIA merupakan salah satu bandara dengan spesifikasi landas pacu terbaik di Indonesia. Bandara ini memiliki fasilitas sisi udara (airside) yang sudah siap 100 persen, dengan panjang landas pacu 3.250 meter, lebar 45 meter, dan shoulder (bahu runway) 15 meter di setiap sisi. Spefisikasi runway ini mampu didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380. Adapun fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam kategori 8.
Di sisi darat (landside), terminal seluas 12.900 meter persegi sudah dapat digunakan, dari total 210.000 meter persegi pada saat beroperasi penuh pada akhir 2019 nanti. Di terminal penumpang tersebut tersedia 12 konter check-in, 2 x-ray, 2 walk through metal detector (WTMD), 400 kursi tunggu, 6 konter imigrasi di kedatangan dan keberangkatan, serta 2 bag conveyor belt.
Adapun fasilitas standar pelayanan bandara lainnya yang sudah tersedia yaitu signage, konter informasi, flight information display system, informasi transportasi lanjutan, customer service dengan tenaga yang berasal dari warga lokal Kulon Progo, pusat pelayanan informasi pariwisata, nursery room, kid zone, reading corner, serta 400 unit troli. Untuk penyandang difabilitas, tersedia lounge, toilet, lift, dropzone khusus difabel. Disiapkan pula 132 tenaga facilities care.
“Kami sungguh antusias menyambut kunjungan Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno ke Bandara Internasional Yogyakarta hari ini karena kami ingin menunjukkan bukti kesiapan bandara ini untuk operasional penerbangan dan menghadapi masa arus mudik Lebaran 2019," ujar Dirut AP I Faik Fahmi.
Kunjungan Menteri BUMN ini merupakan kunjungan kerja perdana ke YIA untuk meninjau operasional YIA di mana pada Senin 6 Mei 2019 lalu telah dilakukan penerbangan komersial perdana oleh Citilink, progress pembangunan yang telah mencapai 53% dan kesiapan YIA dalam menghadapi arus mudik Lebaran 2019.
Pada masa arus mudik Lebaran 2019, tambah Faik Fahmi, seluruh penerbangan tambahan (extra flight) akan dialihkan ke Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo. Pemindahan ini dilakukan guna membantu untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Bandara Adisutjipto pada musim puncak Lebaran 2019. Sebagai informasi, pada masa mudik 2018 terdapat 32 tambahan penerbangan ke Bandara Adisutjipto.
Pada kesempatan ini, Menteri BUMN Rini Soemarno juga memberikan santunan kepada 300 anak yatim piatu di Kulon Progo. Santunan diberikan secara simbolis oleh Menteri BUMN yang didampingi Faik Fahmi kepada 20 perwakilan anak yatim di Masjid Al Akbar Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo merupakan solusi atas kondisi lack of capacity yang terjadi di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, di mana kapasitas bandara sangat terbatas sementara permintaan slot penerbangan cukup tinggi.
Selain itu, YIA merupakan salah satu bandara dengan spesifikasi landas pacu terbaik di Indonesia. Bandara ini memiliki fasilitas sisi udara (airside) yang sudah siap 100 persen, dengan panjang landas pacu 3.250 meter, lebar 45 meter, dan shoulder (bahu runway) 15 meter di setiap sisi. Spefisikasi runway ini mampu didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380. Adapun fasilitas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam kategori 8.
Di sisi darat (landside), terminal seluas 12.900 meter persegi sudah dapat digunakan, dari total 210.000 meter persegi pada saat beroperasi penuh pada akhir 2019 nanti. Di terminal penumpang tersebut tersedia 12 konter check-in, 2 x-ray, 2 walk through metal detector (WTMD), 400 kursi tunggu, 6 konter imigrasi di kedatangan dan keberangkatan, serta 2 bag conveyor belt.
Adapun fasilitas standar pelayanan bandara lainnya yang sudah tersedia yaitu signage, konter informasi, flight information display system, informasi transportasi lanjutan, customer service dengan tenaga yang berasal dari warga lokal Kulon Progo, pusat pelayanan informasi pariwisata, nursery room, kid zone, reading corner, serta 400 unit troli. Untuk penyandang difabilitas, tersedia lounge, toilet, lift, dropzone khusus difabel. Disiapkan pula 132 tenaga facilities care.
(akr)