Awal Perdagangan, Rupiah Mixed Saat Mata Uang Safe Haven Menyusut
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (10/5/2019) dibuka mixed alias variatif untuk mencoba bangkit ke zona hijau setelah terpuruk dalam beberapa pekan terakhir. Laju beragam kurs rupiah mengiringi mata uang safe haven seperti Yen Jepang dan franc Swiss yang mulai menyusut.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka terperosok ke posisi Rp14.347/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah masih belum mampu baik usai kinerja negatif kemarin Rp14.338/USD .
Data Yahoo Finance justru menunjukkan sedikit perbaikan pada rupiah di sesi pagi perdagangan menjadi Rp14.335/USD dengan pergerakan harian Rp14.320 hingga Rp14.365/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal pemulihan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp14.360/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga merayap tipis untuk lebih tinggi ke level Rp14.335/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.360/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.335-Rp14.370/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah masih berkutat di zona merah untuk ambruk menuju level Rp14.370/USD dan terus tenggelam. Sebelumnya rupiah juga lesu saat berhadapan dengan USD di level Rp14.340/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Safe-haven yen Jepang dan franc Swiss mulai mengalami penurunan pada hari Jumat, setelah dalam sesi sebelumnya sempat mencetak keuntungan besar. Hal ini seiring penghindaran risiko mulai sedikt mereda di Asia di tengah pasang surutnya sentimen pasar terhadap negosiasi perdagangan AS-China.
Dengan pasar ekuitas Asia balik menguat pada hari Jumat, untuk memulihkan beberapa penurunan curam hari sebelumnya, diikuti pada pasar mata uang dimana dolar naik 0,2% menjadi 109,990 terhadap yen.
Meski begitu mata uang AS masih turun 1% terhadap Yen Jepang sepanjang pekan ini, setelah tergelincir ke level terendah tiga bulan di posisi 109,470 pada sesi semalam. Sedangkan greenback lebih kuat menjadi saat melawan franc Swiss setelah turun sekitar 0,5% sehari sebelumnya, untuk menyentuh level terendah satu bulan di 1,0122 franc.
Permintaan Yen dan franc cenderung tinggi di saat terjadi gejolak pasar dan ketegangan politik. Sedangkan Euro naik 0,2% menjadi 1,1232 versus USD setelah menyentuh puncak satu minggu dari level 1,1251 sehari sebelumnya.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka terperosok ke posisi Rp14.347/USD. Level tersebut memperlihatkan rupiah masih belum mampu baik usai kinerja negatif kemarin Rp14.338/USD .
Data Yahoo Finance justru menunjukkan sedikit perbaikan pada rupiah di sesi pagi perdagangan menjadi Rp14.335/USD dengan pergerakan harian Rp14.320 hingga Rp14.365/USD. Peringkat tersebut menjadi sinyal pemulihan rupiah dibandingkan sebelumnya Rp14.360/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange juga merayap tipis untuk lebih tinggi ke level Rp14.335/USD dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp14.360/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.335-Rp14.370/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah masih berkutat di zona merah untuk ambruk menuju level Rp14.370/USD dan terus tenggelam. Sebelumnya rupiah juga lesu saat berhadapan dengan USD di level Rp14.340/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Safe-haven yen Jepang dan franc Swiss mulai mengalami penurunan pada hari Jumat, setelah dalam sesi sebelumnya sempat mencetak keuntungan besar. Hal ini seiring penghindaran risiko mulai sedikt mereda di Asia di tengah pasang surutnya sentimen pasar terhadap negosiasi perdagangan AS-China.
Dengan pasar ekuitas Asia balik menguat pada hari Jumat, untuk memulihkan beberapa penurunan curam hari sebelumnya, diikuti pada pasar mata uang dimana dolar naik 0,2% menjadi 109,990 terhadap yen.
Meski begitu mata uang AS masih turun 1% terhadap Yen Jepang sepanjang pekan ini, setelah tergelincir ke level terendah tiga bulan di posisi 109,470 pada sesi semalam. Sedangkan greenback lebih kuat menjadi saat melawan franc Swiss setelah turun sekitar 0,5% sehari sebelumnya, untuk menyentuh level terendah satu bulan di 1,0122 franc.
Permintaan Yen dan franc cenderung tinggi di saat terjadi gejolak pasar dan ketegangan politik. Sedangkan Euro naik 0,2% menjadi 1,1232 versus USD setelah menyentuh puncak satu minggu dari level 1,1251 sehari sebelumnya.
(akr)