Dongkrak Ekspor Perikanan, KKP Pamer Udang hingga Kakap Merah di Belgia

Sabtu, 11 Mei 2019 - 14:07 WIB
Dongkrak Ekspor Perikanan,...
Dongkrak Ekspor Perikanan, KKP Pamer Udang hingga Kakap Merah di Belgia
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mendongkrak ekspor produk kelautan dan perikanan, salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan ikut serta dalam Seafood Expo Global (SEG) yang berlangsung di Brussels, Belgia beberapa waktu lalu.

Pada pameran kali ini, sebanyak 12 eksportir dan 1 asosiasi pelaku usaha yaitu Asosiasi Perikanan Pole and Line dan Handline Indonesia (AP2HI) bergabung dalam Paviliun Indonesia seluas 416 m2 dengan menampilkan produk frozen tuna, udang, cumi, sotong, gurita, kakap merah, kerapu, dan produk ikan dan kepiting/rajungan dalam kaleng, serta green caviar - produk rumput laut jenis Caulerpa.

Sekretaris Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP, Berny A. Subki mengatakan, SEG merupakan pameran seafood terbesar di Eropa mengingat pameran ini diikuti oleh 2.007 peserta dari 88 negara, dan dihadiri oleh supplier produk perikanan dari UE dan seluruh penjuru dunia yang memasok ke supermarket, restoran, catering, pasar seafood, hotel, perusahaan airline, kapal pesiar dan lainnya.

“Ini momentum tepat untuk terus mengenalkan produk kelautan dan perikanan kita di mata dunia. Sebagai wujud dari upaya meningkatkan ekspor produk perikanan kita,” ujar Berny di Jakarta, Sabtu (11/5/2019).

Mengingat, lanjut Berny, Uni Eropa merupakan salah satu pasar utama hasil perikanan dunia dan juga merupakan pasar utama Indonesia. Jika kita merujuk data BPS, pada tahun 2018, ekspor Indonesia ke UE (termasuk UK) mencapai USD445 juta dengan volume 79.835 ton.

Komoditas utama ekspor Indonesia ke UE yaitu tuna dengan nilai ekspor USD118 juta, diikuti udang 97,47 juta, cumi-cumi, sotong dan gurita USD93,85 juta, dan kepiting atau rajungan USD15,59 juta. Secara umum pertumbuhan nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke UE selama 7 tahun terakhir (2012-2018) meningkat 3,44%.

"Dengan keikutsertaan kita dalam ajang pameran international seperti SEG ini harapannya mampu menjaring pembeli dan membuka pasar produk perikanan kita lebih luas," jelasnya.

Alhasil lanjut dia lagi, selama pameran berlangsung dihasilkan nilai potensi transaksi sebesar USD153,03 juta melebihi target USD100 juta yang telah ditentukan. Adapun produk yang diminati para buyers antara lain udang jenis vanname dan windu, tuna, gurita, kakap merah, kerapu, daging kepiting dalam kaleng, dan green caviar. Sementara para buyers antara lain berasal dari UK, Spanyol, Jerman, Belgia, Cina, Belanda, Turki, Perancis, Itali, Portugal, Rusia, AS, Yunani, Meksiko, Australia, dan Vietnam.

Sementara itu, Duta Besar Yuri O. Thamrin pada kesempatan membuka Paviliun Indonesia, mengharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain penting dalam industri seafood global dari upaya-upaya yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia dalam melindungi stok ikan dari penangkapan ikan yang berlebihan, memberantas IUU Fishing dan memperbaiki tata kelola perikanan.

Pada saat pameran, juga dilakukan peluncuran brand “Indonesian Tuna – Sustainable by Tradition : One-by-one” oleh AP2HI didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan SMART-Fish Program - UNIDO. Acara dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2019 di Paviliun Indonesia dihadiri oleh sekitar 80 buyers dan buyers potensial.

Kegiatan ini merupakan yang ke-2 kalinya dimana sebelumnya dilakukan pada Pameran SENA 2019 pada bulan Maret di Boston AS. "Peluncuran brand Indonesian Tuna – Sustainable by Tradition : One-by-One bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama tuna tangkapan satu-persatu (menggunakan alat tangkap pole and line dan handline) yang berkelanjutan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1146 seconds (0.1#10.140)