Kenaikan Harga Minyak Mentah Dunia Mulai Mereda
A
A
A
SYDNEY - Tren kenaikan harga minyak mentah dunia sedikit mereda, setelah terjadinya lonjakan mengejutkan pada stok Amerika Serikat (AS) meskipun ketegangan Timur Tengah masih memberikan dukungan. Stok minyak mentah AS secara tak terduga naik minggu lalu, sementara bensin dan persediaan sulingan meningkat berdasarkan data dari American Petroleum Institute.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/5/2019) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD70,90 per barel atau menyusut sebesar 41 sen yang setara 0,7% dari penutupan terakhir. Sebelumnya pada perdagangan, Selasa kemarin tercatat harga minyak Brent sempat melesat hingga 1,4% sebelum akhirnya mendapatkan tekanan.
Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga melemah 24 sen atau 0,3% dari sesi penutupan sebelumnya untuk menyentuh level USD61,39 per barel. Tercatat kenaikan pada sesi kemarin yakni mencapai sebesar 1,2% mulai sedikit mereda hari ini.
Di sisi lain, harga minyak dunia mendapat dukungan setelah Arab Saudi mengatakan drone bersenjata menghantam dua stasiun pompa minyak miliknya, dua hari setelah sabotase tanker minyak di dekat Uni Emirat Arab. Sedangkan militer AS mengatakan siap untuk "kemungkinan ancaman yang akan segera terjadi pada AS." yakni pasukan di Irak dari pasukan pendukung Iran.
Serangan itu terjadi dengan latar belakang ketegangan AS-Iran menyusul keputusan Washington bulan ini untuk mencoba memangkas ekspor minyak Iran hingga menjadi nol dan meningkatkan kehadiran militernya di Teluk dalam menanggapi apa yang dikatakannya sebagai ancaman Iran.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) mengatakan, bahwa permintaan dunia akan minyaknya akan lebih tinggi dari yang diharapkan tahun ini karena pertumbuhan pasokan dari para rivalnya termasuk produsen serpih AS melambat. Kondisi tersebut menunjukkan pengetatan pasar sehingga membuat kelompok eksportir menahan diri dari meningkatkan output.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (15/5/2019) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD70,90 per barel atau menyusut sebesar 41 sen yang setara 0,7% dari penutupan terakhir. Sebelumnya pada perdagangan, Selasa kemarin tercatat harga minyak Brent sempat melesat hingga 1,4% sebelum akhirnya mendapatkan tekanan.
Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS juga melemah 24 sen atau 0,3% dari sesi penutupan sebelumnya untuk menyentuh level USD61,39 per barel. Tercatat kenaikan pada sesi kemarin yakni mencapai sebesar 1,2% mulai sedikit mereda hari ini.
Di sisi lain, harga minyak dunia mendapat dukungan setelah Arab Saudi mengatakan drone bersenjata menghantam dua stasiun pompa minyak miliknya, dua hari setelah sabotase tanker minyak di dekat Uni Emirat Arab. Sedangkan militer AS mengatakan siap untuk "kemungkinan ancaman yang akan segera terjadi pada AS." yakni pasukan di Irak dari pasukan pendukung Iran.
Serangan itu terjadi dengan latar belakang ketegangan AS-Iran menyusul keputusan Washington bulan ini untuk mencoba memangkas ekspor minyak Iran hingga menjadi nol dan meningkatkan kehadiran militernya di Teluk dalam menanggapi apa yang dikatakannya sebagai ancaman Iran.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) mengatakan, bahwa permintaan dunia akan minyaknya akan lebih tinggi dari yang diharapkan tahun ini karena pertumbuhan pasokan dari para rivalnya termasuk produsen serpih AS melambat. Kondisi tersebut menunjukkan pengetatan pasar sehingga membuat kelompok eksportir menahan diri dari meningkatkan output.
(akr)