Menkeu Pastikan Tak Ada Investor yang Kabur Pasca Demo 22 Mei
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan, investor tidak panik dengan adanya aksi unjuk rasa setelah diumumkannya hasil resmi Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Investor dinilai telah mengantisipasi gejolak terkait hasil pemilu.
"Dengan kerusuhan kemarin, seluruh investor, pelaku ekonomi memahami pengumuman KPU dan hasil pemenangnya, melalui berbagai macam indikator mereka sudah antisipasi. Jadi enggak ada element of surprise," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, dunia usaha tetap memiliki kepercayaan pada Indonesia meski terjadinya aksi demo 22 Mei lalu. Hal itu berdasarkan hasil pertemuannya dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada Rabu (22/5), yang memandang kondisi Indonesia tetap baik.
"Saya rasa itu pandangan yang benar dan harus tetap dipertahankan. Karena kita percaya aparat penegak hukum akan menangani sesuai dengan peraturan perundangan," jelasnya.
Dia menyayangkan aksi rusuh yang terjadi sebab dari sisi investor dan global sudah menyambut baik hasil tersebut. Menurutnya, jika ada perbedaan pandangan tentu harus diselesaikan dengan mekanisme yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Hal itu akan menunjukkan bahwa Indonesia negara yang berdemokrasi dengan baik.
"Kita punya undang-undang yang mengatur cara berdemokrasi, yang kita buat sendiri. Juga cara menangani apabila adanya perbedaan dengan mempercayakan institusi-institusi menjalankan tugasnya untuk menjaga pelaksanaan undang-undang secara tertib. Sikap inilah mendasari kepercayaan seluruh negara yang tercermin dalam indikator ekonomi kita," paparnya.
"Dengan kerusuhan kemarin, seluruh investor, pelaku ekonomi memahami pengumuman KPU dan hasil pemenangnya, melalui berbagai macam indikator mereka sudah antisipasi. Jadi enggak ada element of surprise," ujar Sri Mulyani saat konferensi pers KSSK di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, dunia usaha tetap memiliki kepercayaan pada Indonesia meski terjadinya aksi demo 22 Mei lalu. Hal itu berdasarkan hasil pertemuannya dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada Rabu (22/5), yang memandang kondisi Indonesia tetap baik.
"Saya rasa itu pandangan yang benar dan harus tetap dipertahankan. Karena kita percaya aparat penegak hukum akan menangani sesuai dengan peraturan perundangan," jelasnya.
Dia menyayangkan aksi rusuh yang terjadi sebab dari sisi investor dan global sudah menyambut baik hasil tersebut. Menurutnya, jika ada perbedaan pandangan tentu harus diselesaikan dengan mekanisme yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Hal itu akan menunjukkan bahwa Indonesia negara yang berdemokrasi dengan baik.
"Kita punya undang-undang yang mengatur cara berdemokrasi, yang kita buat sendiri. Juga cara menangani apabila adanya perbedaan dengan mempercayakan institusi-institusi menjalankan tugasnya untuk menjaga pelaksanaan undang-undang secara tertib. Sikap inilah mendasari kepercayaan seluruh negara yang tercermin dalam indikator ekonomi kita," paparnya.
(fjo)