Harga Tepung Dibayangi Pergerakan Rupiah dan Dolar
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar mata uang yang selalu berubah bisa mempengaruhi beberapa harga komoditas, salah satunya harga tepung. Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Franciscus Welirang mengatakan, harga tepung bisa dipengaruhi oleh pergerakan nilai tukar rupiah.
Meskipun begitu dia memprediksi tahun ini harga tepung tidak akan mengalami kenaikan "Selama tahun ini harganya menurut saya naik sedikit 3%, tapi kan itu pas bulan Januari. Jadi kalau saya lihat saat ini sampai akhir tahun 2019 pada industri enggak jadi naik. Tergantung rupiah dan dolar," ujar Franky di Jakarta.
Dia pun mengungkapkan, kenaikan harga tepung pada awal tahun dikarenakan impor yang tinggi. Pasalnya, pasokan gandum di Indonesia masih belum mencukupi. "Karena lebih banyak impor gandum dari gagal panen," jelasnya
CEO Indofood ini pun berharap pada pemimpin baru agar bisa memperhatikan harga-harga komoditas. Pasalnya, hal itu ikut mempengaruhi pendapatan perseroan. "Untuk pemimpin baru selesaikanlah yang belum selesai lalu perhatikan industri kecil juga jangan besar aja yang diperhatikan," jelasnya.
Sebelumnya pada awal tahun kenaikan harga gandum diprediksi akan bertahan pada enam bulan pertama tahun 2019. Faktor pendorong meroketnya harga gandum menurut Franky dikarenakan Rusia membatasi ekspor. Pembatasan dilakukan karena Rusia ingin mengenakan biaya ekspor.
Meskipun begitu dia memprediksi tahun ini harga tepung tidak akan mengalami kenaikan "Selama tahun ini harganya menurut saya naik sedikit 3%, tapi kan itu pas bulan Januari. Jadi kalau saya lihat saat ini sampai akhir tahun 2019 pada industri enggak jadi naik. Tergantung rupiah dan dolar," ujar Franky di Jakarta.
Dia pun mengungkapkan, kenaikan harga tepung pada awal tahun dikarenakan impor yang tinggi. Pasalnya, pasokan gandum di Indonesia masih belum mencukupi. "Karena lebih banyak impor gandum dari gagal panen," jelasnya
CEO Indofood ini pun berharap pada pemimpin baru agar bisa memperhatikan harga-harga komoditas. Pasalnya, hal itu ikut mempengaruhi pendapatan perseroan. "Untuk pemimpin baru selesaikanlah yang belum selesai lalu perhatikan industri kecil juga jangan besar aja yang diperhatikan," jelasnya.
Sebelumnya pada awal tahun kenaikan harga gandum diprediksi akan bertahan pada enam bulan pertama tahun 2019. Faktor pendorong meroketnya harga gandum menurut Franky dikarenakan Rusia membatasi ekspor. Pembatasan dilakukan karena Rusia ingin mengenakan biaya ekspor.
(akr)