Pelopor Plaform Kolaborasi Kerja

Selasa, 25 Juni 2019 - 08:58 WIB
Pelopor Plaform Kolaborasi...
Pelopor Plaform Kolaborasi Kerja
A A A
STEWART Butterfield, pebisnis teknologi asal Kanada, mendirikan Slack Technologies Inc setelah menjual startup Flickr ke Yahoo senilai USD20 juta. Kini, Slack membawanya menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Dengan kepemilikan saham 8 persen, maka kekayaan Stewart Butterfield mencapai USD1,3 miliar dengan valuasi USD16 miliar. Pendiri Slack lainnya, Cal Henderson, 38, memiliki 3 persen saham senilai USD533 juta.

Butterfield, pendiri dan CEO berusia 46 tahun, memiliki masa lalu yang meskin. Ia tinggal di pondok kayu tanpa listrik dan air mengalir selama beberapa tahun pertama dalam hidupnya. Dia diperkenalkan ke komputer di kelas dua SD tetapi kehilangan minat dalam teknologi saat ia semakin tua dan melanjutkan untuk belajar filsafat di perguruan tinggi.

"Pada saat saya menyelesaikan gelar master saya, saya benar-benar tidak tahu apa yang akan saya lakukan kecuali menjadi akademisi. Karena, sulit mencari pekerjaan," kata Butterfield kepada Bloomberg.

Setelah menjalankan menjajal dunia startup lewat Communicate.com dan Gradfinder.com, Butterfield ketagihan. Ia pun mendirikan Flickr, layanan hosting foto dan video yang ia jual ke Yahoo pada 2005.

Butterfield bekerja di Yahoo hingga 2008 dan kemudian mendirikan Glitch, yang menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar yang sekarang bernama Slack.

Slack, sendiri merupakan akronim untuk Searchable Log of All Conversation and Knowledge atau "Log yang Dapat Dicari dari Semua Percakapan dan Pengetahuan,". Saat ini, setelah Slack melakukan IPO, maka Butterfield otomatis menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

Direct Listing, Bukan IPO
Tahun ini Slack mendapat pencapaian baru. Yakni, melantai di bursa saham. Namun, alih-alih melakukan penawaran saham perdana (IPO), perusahaan tersebut justru memilih melakukan direct offering.

Berbeda dengan IPO, direct offering memungkinkan pemilik saham untuk langsung membeli saham mereka di New York Stock Exchange tanpa bantuan lembaga investasi.

Direct listing merupakan pendaftaran saham tanpa menjual saham baru yang memungkinkan dapat menghemat biaya underwriting IPO. Tidak ada penggalangan dana baru atau menggunakan penjamin pelaksana emisi (underwriter) dalam aksi korporasi. Dengan mekanisme ini, proses akan meniadakan fluktuasi harga saham yang biasnaya dijumpai pada IPO, meski mengurangi jumlah uang yang dihasilkan perusahaan

Tujuan perusahaan memilih direct listing, antara lain tidak melepas saham baru ke publik secara sembarangan. Karena saham yang tercatat adalah saham eksisting yang dimiliki investor dan karyawan. Di IPO standar, pembeli awal diusahakan untuk membeli blok saham baru sebelum masuk ke pasar terbuka. Dalam mekanisme ini, nilai saham biasanya naik karena para investor institusi (pembeli awal) menjual saham untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian harga saham bisa lebih besar.

Strategi ini memang tidak biasa. Tapi, dilakukan juga oleh Spotify pada 2018. Hasilnya, Spotify menjual sahamnya senilai USD165 per lembar dan mendapatkan valuasi USD29,5 miliar atau terbesar pada tahun itu.

Adapun saham Slack ditutup pada USD38.62 per lembar atau 50 persen di atas harga prediksi, membuat perusahaan tersebut memiliki valuasi USD19.47 miliar.

Saat ini, Slack memang belum membukukan profit alias masih merugi. Walau menjadi salah satu pemain terbesar di pasar komunikasi perusahaan, namun pesaingnya pun tidak sedikit. Termasuk Teams milik Microsoft.

Ketika Slack meluncurkan aplikasi chat pada 2013, kompetitor utamanya adalah HipChat buatan Atlassian, yang sukses menggelar IPO pada 2015. Tapi Slack kemudian menggeser HipChat. (Danang Arradian)
(nfl)
Berita Terkait
Terancam Tutup, Perusahaan...
Terancam Tutup, Perusahaan Perparkiran Butuh Sederet Relaksasi Pajak
Sosialisasikan COVID-19,...
Sosialisasikan COVID-19, Pengelola Apartemen Manfaatkan Jaringan TV Lokal
Pabrik Mulai Berproduksi,...
Pabrik Mulai Berproduksi, VW Ubah Logo seperti Game PacMan
Jukir CentrePark Kembalikan...
Jukir CentrePark Kembalikan Dompet Temuan Berisi Jutaan Rupiah ke Pemiliknya
Pura Trans dan Hino...
Pura Trans dan Hino Latih Smart Driving untuk Para Sopir
Berkat Kerja Keras Tim,...
Berkat Kerja Keras Tim, CentrePark Raih Penghargaan Wajib Pajak Terbaik
Berita Terkini
Raksasa Ritel Asal AS...
Raksasa Ritel Asal AS di Ambang Kebangkrutan, Ratusan Toko Terancam Tutup
17 menit yang lalu
Lepas dari Middle Income...
Lepas dari Middle Income Trap, Indonesia Bisa Pakai Strategi Ini
1 jam yang lalu
China Kelabakan saat...
China Kelabakan saat Taipan Hong Kong Jual Pelabuhan Terusan Panama Rp368 T ke AS
2 jam yang lalu
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
11 jam yang lalu
Jasa Raharja Berikan...
Jasa Raharja Berikan Perlindungan buat Pemudik Lebaran
11 jam yang lalu
Diskon 20% Tarif Tol...
Diskon 20% Tarif Tol Jakarta-Semarang untuk Mudik Lebaran 2025, Ini Rinciannya
12 jam yang lalu
Infografis
Jurusan Kuliah yang...
Jurusan Kuliah yang Berpeluang Cepat Dapat Kerja di Era Digital
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved