Harga Minyak Mentah Dunia Jatuh di Tengah Ketidakpastian G20
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia jatuh pada perdagangan, Kamis (27/6/2019) untuk menghentikan penguatan dalam sesi sebelumnya saat para pelaku pasar menaruh perhatian terhadap KTT G20 di Jepang. Ditambah menanti hasil pertemuan OPEC bersama produsen lainnya untuk memutuskan perpanjangan kebijakan pengurangan produksi.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent turun 19 sen atau setara dengan 0,3% menjadi USD66,30 per barel pada pukul 02.56 GMT. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS lebih rendah mencapai 19 sen atau 0,3% untuk bertengger di level USD59,19/barel.
Sebelumnya pada sesi perdagangan, Rabu kemarin tercatat harga minyak dunia melonjak lebih dari 2% untuk mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Laju positif harga minyak didukung oleh data pemerintah AS yang menunjukkan penyusutan stok minyak mentah karena ekspor mencapai rekor tertinggi serta kejutan penurunan stok produk olahan.
Namun, para pelaku pasar mengatakan kekhawatiran muncul bahwa harapan tercapainya kesepakatan dagang dalam G20 mungkin tidak terwujud. Ditambah beberapa kegelisahan mencuat tentang penurunan produksi yang berkelanjutan. "Saya pikir spekulatif mungkin terlalu ketat menjelang G20 dan tentu saja OPEC," kata Stephen Innes, managing partner Vanguard Markets di Bangkok.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 yang dimulai pada hari Jumat di Osaka, Jepang untuk mencari terobosan dalam negosiasi dalam upaya mengakhiri perang dagang yang telah menghantam pertumbuhan ekonomi global.
Sehari setelah G20, anggota OPEC bakal menggelar pertemuan bersama dengan produsen lain termasuk Rusia dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, yang pada Desember, lalu sudah sepakat mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari dari 1 Januari. Perjanjian itu akan berakhir pada 30 Juni, sehingga pertemuan lanjutan OPEC jadi perhatian utama investor.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent turun 19 sen atau setara dengan 0,3% menjadi USD66,30 per barel pada pukul 02.56 GMT. Sementara harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS lebih rendah mencapai 19 sen atau 0,3% untuk bertengger di level USD59,19/barel.
Sebelumnya pada sesi perdagangan, Rabu kemarin tercatat harga minyak dunia melonjak lebih dari 2% untuk mencapai level tertinggi dalam satu bulan. Laju positif harga minyak didukung oleh data pemerintah AS yang menunjukkan penyusutan stok minyak mentah karena ekspor mencapai rekor tertinggi serta kejutan penurunan stok produk olahan.
Namun, para pelaku pasar mengatakan kekhawatiran muncul bahwa harapan tercapainya kesepakatan dagang dalam G20 mungkin tidak terwujud. Ditambah beberapa kegelisahan mencuat tentang penurunan produksi yang berkelanjutan. "Saya pikir spekulatif mungkin terlalu ketat menjelang G20 dan tentu saja OPEC," kata Stephen Innes, managing partner Vanguard Markets di Bangkok.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 yang dimulai pada hari Jumat di Osaka, Jepang untuk mencari terobosan dalam negosiasi dalam upaya mengakhiri perang dagang yang telah menghantam pertumbuhan ekonomi global.
Sehari setelah G20, anggota OPEC bakal menggelar pertemuan bersama dengan produsen lain termasuk Rusia dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, yang pada Desember, lalu sudah sepakat mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari dari 1 Januari. Perjanjian itu akan berakhir pada 30 Juni, sehingga pertemuan lanjutan OPEC jadi perhatian utama investor.
(akr)