Jalan Masih Panjang untuk Capai Kesepakatan Dagang AS-China

Minggu, 30 Juni 2019 - 10:30 WIB
Jalan Masih Panjang untuk Capai Kesepakatan Dagang AS-China
Jalan Masih Panjang untuk Capai Kesepakatan Dagang AS-China
A A A
BEIJING - China dan Amerika Serikat (AS) diyakini masih akan menghadapi jalan panjang sebelum dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang perdagangan antara kedua negara. Seperti diketahui, Presiden China Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump, di sela-sela KTT G20 di Osaka, sepakat untuk gencatan senjata dan kembali ke pembicaraan.

Namun, menurut China Daily, harian berbahasa Inggris yang sering digunakan oleh Beijing untuk menyampaikan pesannya ke seluruh dunia, memperingatkan bahwa meski sekarang ada kemungkinan lebih besar untuk mencapai kesepakatan, tidak ada jaminan hal itu akan benar-benar terjadi.

"Meskipun Washington sepakat untuk menunda pengadaan tarif tambahan pada barang-barang China untuk membuat jalan bagi negosiasi, dan Trump bahkan mengisyaratkan menunda keputusan Huawei sampai akhir negosiasi, masih banyak hal-hal perlu dilakukan," ungkap harian tersebut dalam editorialnya yang dikutip Reuters, Minggu (30/6/2019).

Diplomat top pemerintah China, Anggota Dewan Negara Wang Yi, dalam sebuah pernyataan panjang tentang G20 yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri setelah kembalinya delegasi ke Beijing, mengatakan pertemuan Xi-Trump telah mengirim "sinyal positif" kepada dunia.

Meskipun masalah antara kedua negara tetap ada, China yakin selama mereka berdua mengikuti konsensus yang dicapai oleh para pemimpin mereka, keduanya dapat menyelesaikan masalah mereka atas dasar saling menghormati.

Jeda dalam ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu kemungkinan akan disambut oleh komunitas bisnis, dan pasar, yang telah kelimpungan di kedua sisi Pasifik karena perang perdagangan.

Jacob Parker, wakil presiden operasi China di Dewan Bisnis AS-China, mengatakan kembali ke pembicaraan adalah berita baik bagi komunitas bisnis dan menambahkan kepastian yang sangat dibutuhkan untuk "hubungan yang perlahan-lahan memburuk".

"Sekarang tiba kerja keras untuk menemukan konsensus tentang masalah yang paling sulit dalam hubungan, tetapi dengan komitmen dari atas kami berharap ini akan menempatkan kedua belah pihak pada jalan yang berkesinambungan menuju penyelesaian," tegasnya.

Sementara itu, dalam perang dagang selama ini, China menegaskan posisinya yang tidak akan mau diganggu, tidak akan menyerah pada tekanan, dan akan berjuang sampai akhir.

Taoran Notes, akun WeChat berpengaruh yang dijalankan oleh Economic Daily China, mengatakan AS sekarang telah sadar bahwa China tidak akan menyerah, dan bahwa kebijakan menaikkan tarif atas barang-barang impor dari China semakin tidak populer di negara asalnya.

“Kami sudah mengatakannya sebelumnya - komunikasi dan gesekan antara China dan Amerika Serikat adalah hal jangka panjang, sulit dan kompleks. Berkelahi lalu berbicara, berkelahi lalu berbicara, adalah keadaan normal," ungkapnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5559 seconds (0.1#10.140)