BI Cermati Faktor Risiko Pergerakan Nilai Tukar Rupiah

Kamis, 04 Juli 2019 - 18:15 WIB
BI Cermati Faktor Risiko Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
BI Cermati Faktor Risiko Pergerakan Nilai Tukar Rupiah
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) ditekankan bakal terus mencermati faktor risiko yang bisa mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah seiring kondisi global yang terus berubah dengan cepat. Sementara itu Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah mengutarakan, laju rupiah sepanjang pekan ini masih terpantau stabil.

Ke depannya Bank Indonesia akan terus menjaga kurs rupiah agar tetap stabil. "Terjaganya stabilitas rupiah sejalan dengan dampak positif dari kesepakatan yang akan ditempuh AS (Amerika Serikat) dan China untuk penyelesaian sengketa dagang, kita akan menjaga rupiah tetap stabil," jelas Nanang saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Menurutnya dalam lima hari, rupiah melaju stabil pada kisaran Rp14.170 per USD saat mata uang AS bergerak fluktuatif. Sentimen masih datang dari pembicaraan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia yakni AS dan China, ditambah ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS. "Rupiah bergerak stabil dalam sepekan ini karena bergerak dalam kisaran yang sempit antara Rp14.080 dan Rp14.170 per USD," paparnya.

Sebagai informasi, asumsi dasar makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2020 telah disepakati pemerintah bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Hal itu diputuskan berdasarkan pandangan masing-masing fraksi setelah melakukan rapat kerja dengan pemerintah.

Perubahan terjadi pada pertumbuhan ekonomi yang sebelumnya ditargetkan 5,3%-5,6% kemudian diputuskan menjadi 5,2%-5,5%. Kemudian inflasi disasar pada kisaran 2%-4% dan tingkat bunga SPN 3 bulan berada di 5%-5,6%. Selanjutnya nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.000-Rp15.000 per USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4727 seconds (0.1#10.140)