Baran Energy Kembangkan EBT untuk Kurangi Biaya Energi
A
A
A
JAKARTA - Baran Energy mengembangkan futuristic technology berbasis energi terbarukan yang memungkinkan masyarakat bisa mengkonsumsi listrik dengan hanya Rp1.
Baran Energy akan melakukan roadshow ke berbagai daerah di Indonesia, untuk memperkenalkan produk ramah lingkungan yang disinyalir pemakaiannya bakal masif sama seperti saat peralihan minyak tanah ke tabung elpiji.
Founder Baran Energy, Victor Wirawan, mengatakan teknologi tersebut akan diluncurkan pada 18 Juli 2019 mendatang.
"Yang pasti teknologi ini bakal mengubah peta industri energi di Indonesia," tutur Victor.
Dia menambahkan, teknologi yang dikembangkan dimaksudkan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan mobilitas elektrik di Indonesia.
"Namun menyediakan teknologinya saja tidaklah cukup. Kami berpikir keras mencari solusi agar bukan hanya mengembangkan teknologi yang sesuai dengan market dan kondisi di Indonesia, tetapi juga bagaimana caranya agar produk ini bisa dimiliki oleh banyak orang, secepat mungkin,” tuturnya.
Untuk itu, sambung Victor, pihaknya mencoba melakukan inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknologi ini menjadi terjangkau, sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan.
Baran Energy akan melakukan roadshow ke berbagai daerah di Indonesia, untuk memperkenalkan produk ramah lingkungan yang disinyalir pemakaiannya bakal masif sama seperti saat peralihan minyak tanah ke tabung elpiji.
Founder Baran Energy, Victor Wirawan, mengatakan teknologi tersebut akan diluncurkan pada 18 Juli 2019 mendatang.
"Yang pasti teknologi ini bakal mengubah peta industri energi di Indonesia," tutur Victor.
Dia menambahkan, teknologi yang dikembangkan dimaksudkan untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan mobilitas elektrik di Indonesia.
"Namun menyediakan teknologinya saja tidaklah cukup. Kami berpikir keras mencari solusi agar bukan hanya mengembangkan teknologi yang sesuai dengan market dan kondisi di Indonesia, tetapi juga bagaimana caranya agar produk ini bisa dimiliki oleh banyak orang, secepat mungkin,” tuturnya.
Untuk itu, sambung Victor, pihaknya mencoba melakukan inovasi model kepemilikan, bagaimana supaya teknologi ini menjadi terjangkau, sehingga lebih banyak lagi orang yang bisa berpindah ke energi terbarukan.
(ven)