Postingan Menu Tulisan Tangan Garuda Businees Classc Berbau Persaingan Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Postingan Rius Vernandes soal menu fast food kelas bisnis Pesawat Garuda di Instagram Story-nya berbuntut pelaporan ke kepolisian. Pihak Garuda Indonesia telah melaporkan Rius dan Elwiyana atas dugaan pencemaran nama baik. Karena, melalui akun Instagram-nya, @rius.vernandes, Rius mengunggah Insta Story soal menu makanan yang ditulis tangan di kelas bisnis Garuda Indonesia, pada Sabtu 13 Juli 2019 malam.
Kemarin, Rius memposting surat panggilan dirinya dan pasangannya Elwiyana Monica dari Polres Bandara Soekarno-Hatta. Belakangan diketahui Elwiyana bekerja sebagai seorang pramugari di maskapai penerbangan Singapore Airlines.
"Elwiyana merupakan tunangan Youtuber, Rius Vernandes. Untuk diketahui, Rius juga disinyalir Key Opinion Leaders (KOL) maskapai nasional negara lain. Sulit rasanya membayangkan Rius bakal objektif melakukan review penerbangan jika benar dia bekerja di maskapai luar Indonesia," kata Sekjend Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Andi Azwan.
Dia juga menanggapi klarifikasi Rius melalui video di kanal Youtube-nya dengan judul "Yang Sebenarnya Terjadi di Balik Menu Tulisan Tangan Garuda Businees Classc. Dalam video berdurasi 21 menit 7 detik, Elwiyana terlihat duduk di sebelah lorong, sedangkan Rius di pinggir jendela.
"Saya sudah nonton video itu. Secara khusus saya menyoroti beberapa ucapan Elwiyana tatkala Rius merekam video. Misalnya, "Oh berarti emang gak ada (menu)," celetuk Elwiyana, saat awak kabin membagikan menu di kertas bertulis tangan kepada penumpang lain," urai dia.
Giliran tiba di bangku Rius dan Elwiyana, kata dia, tampak Elwiyana yang memegang kertas menu bertulis tangan. Sementara Rius menyorot menu tersebut. Saat itu terdengar pramugari Garuda Indonesia sudah minta maaf ke Rius dan Elwiyana soal menu yang ditulis tangan. Karena, dalam proses pencetakan.
Menurutnya, Elwiyana juga sempat berkomentar ke Rius. Selanjutnya, Elwiyana memang menyatakan tak kecewa dengan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional Indonesia. Meski begitu, Elwiyana kembali menekankan pentingnya kartu menu.
"Bagi saya, hal ini tidak etis. Bagaimana pun, Elwiyana itu pramugari SQ. Besar harapan agar pihak kepolisian menelusuri motif dari konten yang dibuat Rius. Baik di akun Instagram maupun Youtube. Ini mengacu latar belakang Rius dan Elwiyana. Jangan sampai konten itu ternyata terafiliasi dengan pesaing bisnis. Sebab nanti patut diduga, ada indikasi bagian dari persaingan bisnis penerbangan," urainya.
Dia menambahkan, di video Youtube, Rius terang-terangan kecewa atas menu bertulis tangan, termasuk habisnya stok wine. Khusus mengenai menu, bahkan Rius membandingkan pengalamannya saat menumpangi sejumlah maskapai penerbangan internasional. Rius menilai, kartu menu enggak seharusnya lagi dalam pencetakan. Sedangkan di Instagramnya, Rius memberikan tanda tepuk jidat.
"Asumsi saya, Rius menganggap tak adanya kartu menu adalah kekonyolan. Postingan Rius kurang bijak. Jangan lah kita mencari popularitas dari kekurangan pihak tertentu dengan alasan hak konsumen lakukan kritik. Ingat, kalau memang Rius atau Elwiyana merasa ada kejanggalan, sampaikan sesuai jalur apalagi kalau yang bersangkutan cinta Garuda beri masukan langsung bukan mengumbar sesukanya di media sosial. Semoga jadi pelajaran bagi kita semua," papar dia.
Kemarin, Rius memposting surat panggilan dirinya dan pasangannya Elwiyana Monica dari Polres Bandara Soekarno-Hatta. Belakangan diketahui Elwiyana bekerja sebagai seorang pramugari di maskapai penerbangan Singapore Airlines.
"Elwiyana merupakan tunangan Youtuber, Rius Vernandes. Untuk diketahui, Rius juga disinyalir Key Opinion Leaders (KOL) maskapai nasional negara lain. Sulit rasanya membayangkan Rius bakal objektif melakukan review penerbangan jika benar dia bekerja di maskapai luar Indonesia," kata Sekjend Masyarakat Sadar Wisata (Masata), Andi Azwan.
Dia juga menanggapi klarifikasi Rius melalui video di kanal Youtube-nya dengan judul "Yang Sebenarnya Terjadi di Balik Menu Tulisan Tangan Garuda Businees Classc. Dalam video berdurasi 21 menit 7 detik, Elwiyana terlihat duduk di sebelah lorong, sedangkan Rius di pinggir jendela.
"Saya sudah nonton video itu. Secara khusus saya menyoroti beberapa ucapan Elwiyana tatkala Rius merekam video. Misalnya, "Oh berarti emang gak ada (menu)," celetuk Elwiyana, saat awak kabin membagikan menu di kertas bertulis tangan kepada penumpang lain," urai dia.
Giliran tiba di bangku Rius dan Elwiyana, kata dia, tampak Elwiyana yang memegang kertas menu bertulis tangan. Sementara Rius menyorot menu tersebut. Saat itu terdengar pramugari Garuda Indonesia sudah minta maaf ke Rius dan Elwiyana soal menu yang ditulis tangan. Karena, dalam proses pencetakan.
Menurutnya, Elwiyana juga sempat berkomentar ke Rius. Selanjutnya, Elwiyana memang menyatakan tak kecewa dengan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional Indonesia. Meski begitu, Elwiyana kembali menekankan pentingnya kartu menu.
"Bagi saya, hal ini tidak etis. Bagaimana pun, Elwiyana itu pramugari SQ. Besar harapan agar pihak kepolisian menelusuri motif dari konten yang dibuat Rius. Baik di akun Instagram maupun Youtube. Ini mengacu latar belakang Rius dan Elwiyana. Jangan sampai konten itu ternyata terafiliasi dengan pesaing bisnis. Sebab nanti patut diduga, ada indikasi bagian dari persaingan bisnis penerbangan," urainya.
Dia menambahkan, di video Youtube, Rius terang-terangan kecewa atas menu bertulis tangan, termasuk habisnya stok wine. Khusus mengenai menu, bahkan Rius membandingkan pengalamannya saat menumpangi sejumlah maskapai penerbangan internasional. Rius menilai, kartu menu enggak seharusnya lagi dalam pencetakan. Sedangkan di Instagramnya, Rius memberikan tanda tepuk jidat.
"Asumsi saya, Rius menganggap tak adanya kartu menu adalah kekonyolan. Postingan Rius kurang bijak. Jangan lah kita mencari popularitas dari kekurangan pihak tertentu dengan alasan hak konsumen lakukan kritik. Ingat, kalau memang Rius atau Elwiyana merasa ada kejanggalan, sampaikan sesuai jalur apalagi kalau yang bersangkutan cinta Garuda beri masukan langsung bukan mengumbar sesukanya di media sosial. Semoga jadi pelajaran bagi kita semua," papar dia.
(akr)