Harga Minyak Mentah Dunia Bergerak Stabil
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada perdagangan, Kamis (18/7/2019) setelah sempat jatuh dalam sesi sebelumnya ketika data resmi menunjukkan stok produk AS seperti bensin naik tajam minggu lalu. Sementara itu permintaan memperlihatkan tanda-tanda pelemahan selama peak season.
Dilansir Reuters hari ini, harga minyak berjangka Brent yang menjadi patokan internasional menguat 13 sen yang setara 0,2% pada level USD63,80 per barel. Sebelumnya Brent lebih dulu mengalami pelemahan cukup dalam hingga 1,1% pada hari Rabu, kemarin.
Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni WTI lebih rendah 1 sen menjadi USD56,77 per barel. Dimana benchmark AS turun 1,5% di sesi sebelumnya. Harga minyak telah turun minggu ini karena kekhawatiran atas konflik Timur Tengah telah mereda, produksi minyak di Teluk Meksiko dimulai kembali setelah diterjang badai.
Ditambah kekhawatiran muncul atas pertumbuhan ekonomi China. "Meredanya ketegangan antara AS dan Iran, data pertumbuhan China yang mixed dan produksi yang kembali setelah badai menekan harga minyak," kata analis pasar senior Alfonso Esparza di OANDA.
Di sisi lain ekspor Jepang turun selama tujuh bulan berturut-turut pada bulan Juni, dengan pengiriman ke China turun lebih dari 10%, sedangkan kepercayaan bisnis pabrikan Jepang turun ke level terendah tiga tahun. Dari sisi pasokan minyak, data pada hari Rabu dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan dalam stok minyak mentah pekan lalu.
Akan tetapi para pedagang fokus pada peningkatan besar dalam persediaan produk olahan yang menyeret harga turun. Persediaan minyak mentah turun 3,1 juta barel, kata EIA, lebih dari perkiraan analis yang meramalkan penurunan 2,7 juta barel.
Dilansir Reuters hari ini, harga minyak berjangka Brent yang menjadi patokan internasional menguat 13 sen yang setara 0,2% pada level USD63,80 per barel. Sebelumnya Brent lebih dulu mengalami pelemahan cukup dalam hingga 1,1% pada hari Rabu, kemarin.
Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni WTI lebih rendah 1 sen menjadi USD56,77 per barel. Dimana benchmark AS turun 1,5% di sesi sebelumnya. Harga minyak telah turun minggu ini karena kekhawatiran atas konflik Timur Tengah telah mereda, produksi minyak di Teluk Meksiko dimulai kembali setelah diterjang badai.
Ditambah kekhawatiran muncul atas pertumbuhan ekonomi China. "Meredanya ketegangan antara AS dan Iran, data pertumbuhan China yang mixed dan produksi yang kembali setelah badai menekan harga minyak," kata analis pasar senior Alfonso Esparza di OANDA.
Di sisi lain ekspor Jepang turun selama tujuh bulan berturut-turut pada bulan Juni, dengan pengiriman ke China turun lebih dari 10%, sedangkan kepercayaan bisnis pabrikan Jepang turun ke level terendah tiga tahun. Dari sisi pasokan minyak, data pada hari Rabu dari Administrasi Informasi Energi AS menunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan dalam stok minyak mentah pekan lalu.
Akan tetapi para pedagang fokus pada peningkatan besar dalam persediaan produk olahan yang menyeret harga turun. Persediaan minyak mentah turun 3,1 juta barel, kata EIA, lebih dari perkiraan analis yang meramalkan penurunan 2,7 juta barel.
(akr)