Ikapi dan Bekraf Dorong Penjualan Buku ke Luar Negeri Lewat Program IPP
A
A
A
JAKARTA - lkatan Penerbit Indonesia (lkapi) meluncurkan Indonesia Partnership Program (IPP) untuk menggairahkan penjualan hak cipta (copyright) buku-buku Indonesia ke luar negeri. Dengan dukungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), para penerbit Indonesia dan luar negeri akan dipertemukan dalam ajang Indonesia International Book Fair (IIBF) pada September 2019.
Ketua IPP Amalia B Safltri mengatakan dengan adamya kegiatan IPP ini, diharapkan semakin banyak buku-buku dari Indonesia dibeli copyright-nya oleh negara lain. "Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pertukaran hak cipta di kawasan Asia Pasiflk," ujar Amalia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak menerangkan IPP diadakan untuk mendorong sektor penerbitan di Indonesia agar naik ke tingkat selanjutnya. "Semakin banyak karya para penulis Indonesia dikenal di mancanegara, itu yang utama," katanya.
Pemerintah akan terus mendukung usaha tersebut dengan menjadi sponsor kepada penerbit yang mau membeli karya Indonesia. IPP menjadi program internasional pertama dalam rangkaian Indonesia lnternasional Book Fair (IIBF) ke-39 pada tahun ini.
Program tersebut akan berlangsung 3-6 September 2019 dan merupakan tindak lanjut dari kesuksesan Indonesia di ajang London Book Fair (LBF) pada Maret lalu. Pada LBF 2019, terjadi transaksi penjualan hak cipta terjemahan buku Indonesia sebanyak 23 judul. Dampak berikutnya hingga Juli 2019, sudah terjual 114 judul hak cipta terjemahan ke mancanegara.
Tahun ini Indonesia Partnership Program menargetkan 4S partisipan mancanegara yang terbagi dalam 5 wilayah yakni Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Amerika Utara, dar. Eropa. Peserta yang dapat mengikuti rangkaian program im adalah penerbit profesional, editor, agen, dan manajer hak cipta yang sudah berpengalaman serta tertarik untuk menjaun kerja sama dengan penerbit Indonesia.
Ketua IPP Amalia B Safltri mengatakan dengan adamya kegiatan IPP ini, diharapkan semakin banyak buku-buku dari Indonesia dibeli copyright-nya oleh negara lain. "Kegiatan ini juga bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pertukaran hak cipta di kawasan Asia Pasiflk," ujar Amalia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Deputi Pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak menerangkan IPP diadakan untuk mendorong sektor penerbitan di Indonesia agar naik ke tingkat selanjutnya. "Semakin banyak karya para penulis Indonesia dikenal di mancanegara, itu yang utama," katanya.
Pemerintah akan terus mendukung usaha tersebut dengan menjadi sponsor kepada penerbit yang mau membeli karya Indonesia. IPP menjadi program internasional pertama dalam rangkaian Indonesia lnternasional Book Fair (IIBF) ke-39 pada tahun ini.
Program tersebut akan berlangsung 3-6 September 2019 dan merupakan tindak lanjut dari kesuksesan Indonesia di ajang London Book Fair (LBF) pada Maret lalu. Pada LBF 2019, terjadi transaksi penjualan hak cipta terjemahan buku Indonesia sebanyak 23 judul. Dampak berikutnya hingga Juli 2019, sudah terjual 114 judul hak cipta terjemahan ke mancanegara.
Tahun ini Indonesia Partnership Program menargetkan 4S partisipan mancanegara yang terbagi dalam 5 wilayah yakni Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Amerika Utara, dar. Eropa. Peserta yang dapat mengikuti rangkaian program im adalah penerbit profesional, editor, agen, dan manajer hak cipta yang sudah berpengalaman serta tertarik untuk menjaun kerja sama dengan penerbit Indonesia.
(akr)