Bangun Pabrik di Indonesia, Insentif Fiskal Bagi Hyundai Harus Cermat
A
A
A
JAKARTA - Rencana Hyundai Motors Group untuk membangun pabrik di Indonesia bakal diiringi dengan pemberian fasilitas tax holiday untuk industri otomotif. Terkait hal tersebut, ekonom Indef Ahmad Heri Firdaus menerangkan, insentif fiskal kepada investor harus dihitung secara cermat yakni seberapa besar kontribusi bagi pemasukan negara.
"Terkait insentif fiskal, memang perlu diberikan untuk investor, tapi perlu kalkulasi untuk bisa melihat cost n benefitnya terhadap keuangan negara," ujar Ahmad Heri saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dia juga menekankan insentif fiskal yang diberikan harus benar-benar sesuai dengam kebutuhan industri sehingga bisa meningkatkan efisiensi. "Misalnya insentif fiskal untuk kemudahan bahan baku impor yang selanjutnya produk tersebut diekspor. Kemudian insentif fiskal bagi yang investasinya besar di atas nilai tertentu seperti tax holiday dan allowance," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyarankan agar Hyundai melakukan kerja sama dengan produk lokal di Indonesia untuk memberikan keuntungan yang optimal. Sehingga keuntungan yang dihasilkan juga dirasakan oleh perusahaan lokal.
"Seharusnya jika ingin jual produk di negara ini, harusnya mereka buka pabrik besar dan melakukan kemitraan dengan vendor-vendor lokal. Supaya berdampak yang lebih optimal terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, optimalisasi nilai tambah, penerimaan negara," papar dia.
"Terkait insentif fiskal, memang perlu diberikan untuk investor, tapi perlu kalkulasi untuk bisa melihat cost n benefitnya terhadap keuangan negara," ujar Ahmad Heri saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (25/7/2019).
Dia juga menekankan insentif fiskal yang diberikan harus benar-benar sesuai dengam kebutuhan industri sehingga bisa meningkatkan efisiensi. "Misalnya insentif fiskal untuk kemudahan bahan baku impor yang selanjutnya produk tersebut diekspor. Kemudian insentif fiskal bagi yang investasinya besar di atas nilai tertentu seperti tax holiday dan allowance," jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga menyarankan agar Hyundai melakukan kerja sama dengan produk lokal di Indonesia untuk memberikan keuntungan yang optimal. Sehingga keuntungan yang dihasilkan juga dirasakan oleh perusahaan lokal.
"Seharusnya jika ingin jual produk di negara ini, harusnya mereka buka pabrik besar dan melakukan kemitraan dengan vendor-vendor lokal. Supaya berdampak yang lebih optimal terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, optimalisasi nilai tambah, penerimaan negara," papar dia.
(akr)