PLTGU Grati Blok III 450 MW Diresmikan
A
A
A
JAKARTA - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Grati Blok III di Desa Wates, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, diresmikan Jumat (26/7) lalu. PLTGU berkapasitas 450 MW tersebut terdiri dari dua turbin yang memanfaatkan gas dan gas alam terkompresi (Compressed Natural Gas/CNG) serta satu turbin uap dengan sistem pendingin air laut.
Beroperasinya PLTGU Grati akan meningkatkan kapasitas penyediaan listrik untuk Jawa-Bali, khususnya Surabaya Selatan, Paiton dan Krian. Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTGU Grati nantinya akan disalurkan melalui jaringan 500 kV masuk ke dalam Interkoneksi Jawa-Bali.
Tingkat rasio elektrifikasi di Jawa Timur per Mei 2019 tercatat sebesar 98,39 % dan ditargetkan mencapai 99,76 % di akhir 2019. Adapun pasokan dari PLTGU Grati ini dapat melistriki 625.000 KK (kepala keluarga).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi konsep pembuatan proyek PLTGU Grati blok III 450 MW membuat biayanya menjadi sangat murah. "Dengan biaya rendah, tentu harga (listrik) juga dapat ditekan," ungkap Jonan dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/7/2019).
Jonan juga mengapresiasi penggunaan tenaga kerja lokal yang masif di proyek PLTGU Grati . Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp3,61 triliun ini menyerap sebanyak 2.728 tenaga lokal dan 35 tenaga asing pada masa konstruksinya.
Plt Dirut PLN Djoko Abumanan menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari program 35.000 MW. PLTGU Grati jauh lebih hemat sehingga dapat meningkatkan efisiensi dibandingkan PLTGU berumur 20 tahun yang telah ada sebelumya. "PLTGU ini berpotensi menambah keuntungan hingga sekitar Rp62 miliar rupiah per bulan," ujar Djoko.
PLTGU Grati berperan besar dalam menjaga lingkungan sekitar dengan sistem pembakaraan Dry Low NOx Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi NOx (51 mg/m3) yang lebih kecil dibandingkan umumnya.
Proyek yang dibangun sejak effective date bulan Juli 2016 ini selesai lebih cepat enam bulan lebih awal dari standar waktu penyelesaian proyek PLTGU yang selama 36 bulan. Sedangkan daya outputnya tercapai lebih besar dari target kontrak sebesar 503 MW.
Beroperasinya PLTGU Grati akan meningkatkan kapasitas penyediaan listrik untuk Jawa-Bali, khususnya Surabaya Selatan, Paiton dan Krian. Evakuasi daya yang dihasilkan oleh PLTGU Grati nantinya akan disalurkan melalui jaringan 500 kV masuk ke dalam Interkoneksi Jawa-Bali.
Tingkat rasio elektrifikasi di Jawa Timur per Mei 2019 tercatat sebesar 98,39 % dan ditargetkan mencapai 99,76 % di akhir 2019. Adapun pasokan dari PLTGU Grati ini dapat melistriki 625.000 KK (kepala keluarga).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengapresiasi konsep pembuatan proyek PLTGU Grati blok III 450 MW membuat biayanya menjadi sangat murah. "Dengan biaya rendah, tentu harga (listrik) juga dapat ditekan," ungkap Jonan dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/7/2019).
Jonan juga mengapresiasi penggunaan tenaga kerja lokal yang masif di proyek PLTGU Grati . Proyek dengan nilai investasi sebesar Rp3,61 triliun ini menyerap sebanyak 2.728 tenaga lokal dan 35 tenaga asing pada masa konstruksinya.
Plt Dirut PLN Djoko Abumanan menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari program 35.000 MW. PLTGU Grati jauh lebih hemat sehingga dapat meningkatkan efisiensi dibandingkan PLTGU berumur 20 tahun yang telah ada sebelumya. "PLTGU ini berpotensi menambah keuntungan hingga sekitar Rp62 miliar rupiah per bulan," ujar Djoko.
PLTGU Grati berperan besar dalam menjaga lingkungan sekitar dengan sistem pembakaraan Dry Low NOx Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi NOx (51 mg/m3) yang lebih kecil dibandingkan umumnya.
Proyek yang dibangun sejak effective date bulan Juli 2016 ini selesai lebih cepat enam bulan lebih awal dari standar waktu penyelesaian proyek PLTGU yang selama 36 bulan. Sedangkan daya outputnya tercapai lebih besar dari target kontrak sebesar 503 MW.
(fjo)