Lifting Migas Pertamina Jeblok, Jonan Semprot Dwi Soetjipto

Senin, 29 Juli 2019 - 18:30 WIB
Lifting Migas Pertamina...
Lifting Migas Pertamina Jeblok, Jonan Semprot Dwi Soetjipto
A A A
JAKARTA - Pemerintah mendesak PT Pertamina (Persero) meningkatkan produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi. Pasalnya, lifting sejumlah blok migas strategis yang semula dikelola asing kemudian diserahkan kepada Pertamina menjadi turun drastis.

Penurunan tajam tersebut berakibat pada marahnya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kepada Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat rapat pimpinan (Rapim) sektor migas di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (29/7/2019).

“Tadi soal lifting ini kita kena marah. Bunyinya itu dari 10 atau 20 KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) utama kita bahas, kemudian dari 10 besar ada 6 KKKS yang lifting-nya turun. Dari 6 itu, ada 5 dari Pertamina,” ujar Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto usai rapim.

Menurut dia, KKKS di bawah naungan Pertamina tersebut antara lain Pertamina EP, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatra (PHE OSES), Pertamina Hulu Offshore North West Java (PHE ONWJ), dan Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

Untuk itu, penurunan lifting tersebut menjadi perhatian pemerintah, apalagi penurunan terjadi pada blok-blok migas strategis yang sebelumnya dioperatori asing kemudian diserahkan kepada Pertamina.

“Jangan sampai setelah diambil oleh Pertamina sebagai operator kemudian terjadi penurunan tajam,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar mengungkapkan bahwa penurunan produksi paling tajam terjadi di Blok Mahakam, Kalimantan Timur yang dikelola oleh PHKT.

Penurunan tersebut salah satunya akibat dari tidak optimalnya serapan gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) di pasaran.

Tak hanya itu, penurunan juga terjadi di blok yang dikelola oleh PHE ONWJ akibat insiden bocor di sumur YYA-1 di Lapangan YY Blok Offshore North West Java.

Pihaknya pun meminta Pertamina serius mengatasi dampak pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak dan gelembung gas dari insiden kebocoran di sumur YYA-1.

“Penanganan harus cepat supaya tumpahan minyak tidak kemana-mana,” tegasnya.
(ind)
Berita Terkait
Petani Mendapat Sosialisasi...
Petani Mendapat Sosialisasi Keamanan Seiring Gas JTB Mulai Dialirkan
Hiswana Migas Dukung...
Hiswana Migas Dukung Penuh Pertamina untuk Keberlangsungan Hilir Migas
Jelang Alih Kelola,...
Jelang Alih Kelola, SKK Migas-Pertamina-Chevron Sambangi Kepala Daerah WK Rokan
SKK Migas Gelar Supply...
SKK Migas Gelar Supply Chain & National Capacity Summit 2024
Pertamina EP Jatibarang...
Pertamina EP Jatibarang Field Terapkan K3 Produksi Migas Berkelanjutan
Pertamina Jaga Produksi...
Pertamina Jaga Produksi Hulu Migas demi Keberlangsungan Energi
Berita Terkini
Pentingnya Biodiversity...
Pentingnya Biodiversity Credit untuk Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia
8 menit yang lalu
Hadapi Tarif AS, Indonesia...
Hadapi Tarif AS, Indonesia Ingin Negosiasi Konkret dan Menguntungkan
14 menit yang lalu
Indonesia-Rusia Makin...
Indonesia-Rusia Makin Mesra di Tengah Meningkatnya Tensi Perang Dagang AS
39 menit yang lalu
Pelayanan Haji Makin...
Pelayanan Haji Makin Nyaman, BRI Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah
1 jam yang lalu
Kongres 2025, IATMI...
Kongres 2025, IATMI Didorong Majukan Energi di Indonesia
1 jam yang lalu
Trump Mencla-mencle,...
Trump Mencla-mencle, Kini Mau Tunda Tarif Impor Mobil
1 jam yang lalu
Infografis
Mulai 1 Februari 2023,...
Mulai 1 Februari 2023, Harga 2 Jenis BBM Pertamina Resmi Naik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved