Volume Transaksi Real Estat Asia Pasifik Cetak Rekor USD86 Miliar

Rabu, 07 Agustus 2019 - 19:01 WIB
Volume Transaksi Real...
Volume Transaksi Real Estat Asia Pasifik Cetak Rekor USD86 Miliar
A A A
JAKARTA - Laporan terbaru JLL Global Capital Flows menyebutkan, volume transaksi real estat di Asia Pasifik semester pertama tahun ini mencetak rekor baru sebesar USD86 miliar. Asia Pasifik juga merupakan satu-satunya wilayah yang mencatat peningkatan sebesar 6% secara global dibandingkan tahun lalu.

Laporan perusahaan jasa profesional yang berspesialisasi dalam manajemen real estat dan investasi itu juga mengungkapkan bahwa momentum wilayah ini kemungkinan besar akan stabil selama sisa tahun ini. Sementara tingkat investasi diperkirakan mencapai target baru yang tinggi pada akhir tahun 2019.

"Akibat turunnya hasil per tahun yang diperoleh di pasar utama di seluruh dunia, terutama Eropa dan Amerika Serikat, para investor mencari keuntungan yang lebih besar di luar pasar domestik mereka," jelas CEO of Capital Markets Asia Pasific, JLL Stuart Crow dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8/2019).

Dia menambahkan, kerja sama operasional dan struktur konsorium terus meningkat secara popularitas untuk transaksi besar di seluruh wilayah Asia Pasifik. Hal ini disebabkan oleh para investor berusaha secara langsung dan melihat keuntungan dalam kerja sama kemitraan jangka panjang dengan grup perusahaan yang memiliki tujuan serupa.

Secara khusus, JLL menyebutkan bahwa investasi properti di Singapura hampir mencapai dua kali lipat pada semester I/2019 setelah relatif tenang pada tahun 2018. Didorong oleh sebagian dari transaksi berskala besar, sektor perkantoran terus memberikan kontribusi sebagai investasi terbesar dengan total nilai akuisisi hampir mencapai USD4,6 miliar pada tahun ini.

"Sektor perkantoran Singapura menjadi tujuan investasi favorit selama 12 bulan terakhir ini, terutama didukung oleh dinamika permintaan-penawaran pasar yang menguntungkan serta prediksi tingkat suku bunga yang ramah," kata Head of Southeast Asia, JLL Chris Fossick.

Hal yang membuat investor lebih menjadi tertarik menurutnya adalah naiknya tarif sewa perkantoran. Lokasi utama di Singapura memiliki tarif sewa perkantoran yang diperkirakan akan terus bertumbuh selama beberapa tahun ke depan, didukung dengan semakin meningkatnya permintaan jasa teknologi, jasa professional serta sektor jasa finansial.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9817 seconds (0.1#10.140)