BI Relaksasi Kebijakan untuk Majukan Industri Manufaktur

Senin, 12 Agustus 2019 - 12:57 WIB
BI Relaksasi Kebijakan untuk Majukan Industri Manufaktur
BI Relaksasi Kebijakan untuk Majukan Industri Manufaktur
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menggelar seminar internasional manufaktur bertajuk "Structural Transformation through Manufacturing Sector Development for High and Sustainable Economic Growth". Hal ini dilakukan guna mendorong industri manufaktur nasional.

Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo menjelaskan, seminar internasional ini merupakan rangkaian dari Rakorpusda (rapat koordinasi pusat dan daerah) yang akan diselenggarakan pada September mendatang.

Dody menyebut, Rakorpusda dimaksudkan untuk membahas strategi pengembangan manufaktur, permasalahan yang akan muncul, dan mengusulkan kebijkan bersama dengan semua pihak terkait.

"Harapannya dalam Rakorpusda paling tidak kita akan mendengar apa itu rencana blue print dari sektor industri ke depan. Apa saja strateginya dan apa quick win-nya dari semua sektor prioritas," ujar Dody di Jakarta, Senin (12/8/2019).

Menurut Dody, bukan tugas yang mudah untuk mengembangkan industri manufaktur yang lebih kuat dan berorientasi masa depan untuk landasan ekspor dan meningkatkan neraca transaksi berjalan.

Oleh karena itu, BI selaku bank sentral telah mendorong kemajuan sektor manufaktur dari sisi kebijakan moneter yakni relaksasi kebijakan.

Salah satu upaya yang telah dilakukan ialah menambah likuiditas melalui operasi moneter dan menurunkan biaya giro wajib minimum (GWM).

"Dan juga dari sisi suku bunga yang diturunkan. Jadi, BI memberikan kelonggaran kebijakan moneter kita,"jelasnya

Ke depan dirinya berharap, sektor manufaktur dapat menyumbangkan nilai ekspor yang lebih signifikan dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hingga kuartal II/2019 masih bertengger pada angka 5,05%.

"Ini melihat cerminan ekonomi yang cukup membaik," jelasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9105 seconds (0.1#10.140)